waka Polda di TKP 11

Klungkung ( Metrobali.com )-

 Waka Polda Bali Brigjen Pol I Gusti Ngurah Raharja Subyakta sehabis memimpin rapat terkait kasus korban Mutilasi di Polres Klungkung, Rabu ( 18/6 ) sekira pukul 12.30 wita mendatangi lokasi penemuan potongan tubuh manusia di wilayah Bukit Jambul. Turut mendampingi Waka Polda Bali kelokasi Kapolres Klungkung AKBP Ni Wayan Sri YW, Sik, Kapolsek Klungkung Kompol I Ketut Sutaman. Di lokasi tampak Police Line masih terpasang, di tempat penemuan adanya sesajen yang mana sebelumnya saksi pertama menemukan potongan tubuh tersebut usai melaksanakan upacara.

Di TKP Waka Polda Bali dengan serius mendengarkan kronologis penemuan potongan tubuh manusia yang disampaikan Kapolres Klungkung. Diceritakan Kapolres bahwa awalnya penemuan potongan tubuh manusia itu ditemukan oleh saksi I Kadek Sutrisna 29 warga setempat yang pagi itu sekira pukul 10.30 wita melakukan aktifitas mengecek buah Nangka.

Pertama saksi menemukan Bokong yang dikira daging Sapi atau Babi, tidak ambil pusing kemudian saksi naik untuk mengecek buah Nangka yang tidak jauh dari temuan Bokong tersebut. Belum sempat mengecek buah Nangka kembali menemukan bungkusan tas kresek warna hitam dan saksi sempat memukul / mengetok bungkusan tersebut menggunakan Sabit yang dibawa. Merasa penasaran saksi membuka bungkusan tas kresek tersebut, alangkah terkejutnya saksi ketika tahu kalau bungkusan tersebut di dalamnya berisi kepala manusia dan langsung lari ketakutan untuk memberi tahu kepada pamannya.

 Sementara itu di TKP Waka Polda Bali Brigjen Pol I Gusti Ngurah Raharja Subyakta mengatakan kalau perkembangan terakhir kasus ini masih dianalisis terlebih dahulu yang dimulai dari TKP. Mudah-mudahan analisis dari TKP ini kita bisa dapat membuat perang, apa yang sebenarnya terjadi. Terkait pertemua tadi di Polres bersama anggota menuratnya arahan untuk membentuk tim khusus, siapa bertanggung jawab, kepada siapa berbuat apa, kita membuat tim khusus untuk menangani, karena ini benar benar ekstra crime ordinary. Kita tidak mau gara gara kasus ini jadi mendunia karena tingkat kesadisannya ini sudah sangat tinggi. “ Dikatakan tingkat kesadisan sangat tinggi karena manusia dikuliti seperti menguliti binatang jadi benar benar tingkat kesadisannya  sangat tinggi sekali, “ ujarnya serius.

Ditanya masalah target,  Wakpolda tidak berani menargetkan. “ Yang jelas kita segera melakukan penyelidikan, olah TKP dan sebagainya, “ ujarnya. Kemudian kita tentukan siapa korbannya laki laki atau perempuan, tes DNA-nya juga kita lakukan untuk menjaga-jaga suatu saat nanti akan muncul warganya , supaya bisa kita cocokan DNA-nya, imbuh Waka Polda Bali mengakhiri wawancara. SUS-MB