Jakarta, (Metrobali.com) –

Kementerian BUMN memastikan setoran dividen perusahaan milik negara hanya berkisar Rp37,5 triliun-Rp38,5 triliun, lebih rendah dari target sebesar Rp40 triliun yang akan disetor dalam APBN 2014.

“Dividen BUMN yang dialokasikan dari tahun buku 2013 meleset dari perkiraan, kita hanya sanggup memenuhi angka Rp37,5 triliun-Rp38,5 triliun,” kata Wakil Menteri BUMN Mahmudin Yasin, usai mengikuti Rapat Pimpinan Kementerian BUMN, di Jakarta, Kamis.

Menurut Yasin, Kementerian BUMN selaku kuasa pemegang saham perusahaan “platmerah” telah berusaha memenuhi komitmen dividen sebesar Rp40 triliun, namun situasinya tidak memungkinkan.

Menurut data Kementerian BUMN, target APBN 2014 sebesar Rp40 triliun tersebut, akan diperoleh dari setoran BUMN Perbankan sebesar Rp10,3 triliun, dan selebihnya Rp29,7 triliun dipenuhi BUMN non perbankan.

Namun ujar Yasin, hampir semua perusahaan dihadapkan pada kondisi ekonomi yang kurang menguntungkan, dan keharusan korporasi untuk memenuhi kebutuhan ekspansi usaha.

PLN merugi karena anjloknya nilai tukar rupiah terhadap dolar, sementara Freeport Indonesia juga sudah memutuskan tidak membagi dividen kepada pemegang saham.

Dengan begitu upaya Pemerintah meningkatkan dividen BUMN juga tidak memungkinkan lagi karena hampir semua BUMN sudah menggelar RUPS.

Untuk kekurangan tersebut Kementerian BUMN akan berkoordinasi Badan Kebijakan Fiskal Kementertan keuangan.

Setelah itu akan melaporkan kepada DPR untuk menjelaskan bahwa dividen yang akan disetor dalam APBN-P 2014 tidak tercapai.

(Ant) –