Foto: Acara Kartini’s Day “KolaborAKSI Kartini Berdaya, Indonesia Maju” di kampus STIE Satya Dharma Singaraja, Senin, 22 April 2024.

Buleleng (Metrobali.com)-

Gelombang kegembiraan dan semangat menyala memenuhi kampus STIE Satya Dharma Singaraja pada tanggal 21 dan 22 April 2024. Hari Kartini tahun ini tidak sekadar menjadi perayaan biasa, melainkan sebuah peristiwa yang menggetarkan, sebuah momentum yang menyatukan semua dalam semangat KolaborAKSI untuk membangun Kartini Berdaya Indonesia maju.

Kisah yang mengalun indah dari acara Kartini’s Day “KolaborAKSI Kartini Berdaya, Indonesia Maju” ini memukau hati dan pikiran, seperti lukisan indah yang terbentang di hadapan kita. Pada hari kedua Senin, 22 April 2024, kegembiraan memuncak dalam sorotan yang menghangatkan komitmen meneladani nilai-nilai perjuangan Raden Ajeng Kartini.

 

Acara penuh kebersamaan dan kehangatan ini dimeriahkan dengan lomba mewarnai lingkungan hijau TK & PAUD, Pemilihan Ambassador Eco Campus untuk menggaungkan dan mensosialisasikan program Eco Campus, Talkshow “Berkebaya Dalam Persepektif Budaya dan Ekonomi” hingga Parade Berkebaya dari para peserta yang tampak begitu anggun mengenakan kebaya sebagai pakaian khas jati diri perempuan Indonesia.

Di malam harinya acara makin meriah dengan penyalaan api unggun serta acara hiburan seperti karaoke dan live akustik. Cahaya api unggun melambai dalam gelap, mengingatkan kita pada kehangatan semangat perjuangan Raden Ajeng Kartini. Diiringi alunan karaoke dan dentingan musik akustik, jiwa-jiwa berkobar dalam euforia kebersamaan.

Tema yang diusung, “KolaborAKSI Tanpa Aksi itu Adalah Basa Basi”, bukanlah sekadar rangkaian kata, melainkan panggilan tulus untuk bersatu dalam tindakan nyata. Acara ini melibatkan KolaborAKSI sejumlah organisasi seperti Pusat Studi Undiknas Denpasar, STIE Satya Dharma Singaraja, Rotary Club of Bali Bersinar, Perpina Bali, GTS Intitute, Koperasi Perempuan Ramah Keluarga (KPRK) PangPadePayu, Coca-Cola Europacific Partners Indonesia.

Lalu melibatkan juga Forum Komunikasi Dosen (FKD) Bali,  Perempuan Pemimpin Indonesia (Perpina) Bali, Himpunan Pengusaha Pribumi Indonesia (HIPPI) Bali, Perempuan Indonesia Maju Bali, Perempuan Berkebaya Indonesia Bali, Rotary Club of Buleleng Sakti, Rotaract Club of STIE Satya Dharma Singaraja dan organisasi lainnya.

Istimewanya pada hari kedua acara Kartini’s Day ini pada sesi talkshow turut hadir calon Anggota DPD RI terpilih dari Bali Ini Luh Djelantik yang berbagi kisah inspiratif tentang perjuangannya dan juga memberikan perspektif kebaya dari sisi ekonominya.

Koordinator Program Sinergi untuk Energi “Pang Pade Payu” atau SIP3 Doktor Gung Tini Gorda mengatakan dalam kaitannya dengan pelaksanaan program Eco Campus atau kampus hijau seperti yang telah berjalan di STIE Satya Dharma Singjaraja, penting untuk memiliki brand ambassador karena biasanya jika seusia atau sebaya itu akan lebih cepat bisa memberikan suatu transformasi ke sesama anak muda.

“Jadi dalam hal ini diharapkan melalui program Eco Campus agar praktik-praktik baik bisa mengubah pola pikir di dunia kampus. Artinya melalui perubahan yang positif bisa melahirkan sesuatu yang positif,” ujar Tini Gorda.

“Jika Sekolah Tinggi Ekonomi bisa melahirkan ahli ekonomi, alangkah bagusnya jika seorang ahli ekonomi paham tentang praktik baik menjaga lingkungan. Apalagi menjaga lingkungan bukanlah hal yang baru, namun hal yang sangat akrab dengan masyarakat, khususnya di Bali, karena sudah dibekali senjata untuk bisa melestarikan lingkungan yakni Tri Hita Karana,” sambungnya.

Lebih lanjut Gung Tini Gorda mengatakan, pihaknya ingin menggagas konsep kolaborasi yang dibarengi dengan aksi sehingga menjadi KolaborAKSI. Karena kolaborasi tanpa aksi hanya akan menjadi basa-basi. Oleh karena itu, Gung Tini Gorda berharap KolaborAKSI ini ada keikhlasan di hati masing-masing karena jika tidak ada keikhlasan maka tidak akan muncul buah aksi yang ingin dihasilkan.

Gung Tini Gorda kemudian meminta kepada seluruh civitas akademika STIE Satya Dharma Singaraja untuk menyelamatkan ide dari almarhum Prof Gorda untuk mendirikan Yayasan Ratini Gorda seperti Taj Mahal di India. Menurutnya rasa cinta untuk mencintai semua agar sustainable itu melalui pendidikan. Harta karun yang akan dinikmati dunia dan akhirat hanya nama besar. Demikian juga guru tanpa tanda jasa bukan hanya selogan, tapi merupakan sebuah spirit.

Di sisi lain Gung Tini Gorda memberikan apresiasi yang sebesar-besarnya kepada seluruh pihak yang terlibat dalam kegiatan Kartini’s Day “KolaborAksi Kartini Berdaya, Indonesia Maju” yang berlangsung selama dua malam dengan persiapan kurang lebih selama satu bulan.

Ketua STIE Satya Dharma Singaraja Dr. Nyoman Juli Nuryani mengungkapkan organisasi perempuan di Indonesia patut diperhitungkan karena perempuan di Indonesia memiliki jiwa dan semangat seperti Raden Ajeng Kartini.

Pihaknya lantas mengucapkan terima kasih kepada seluruh sponsor organisasi perempuan yang telah mendukung  dan berkolaborasi di kegiatan Kartini’s Day “KolaborAKSI Kartini Berdaya, Indonesia Maju” ini . Selama kita mau berkolaborasi pasti akan ada hasil untuk lebih maju.

Sementara itu Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) STIE Satya Dharma Singaraja, Kadek Tirtayasa menyatakan acara Kartini’s Day “KolaborAKSI Kartini Berdaya, Indonesia Maju” ini dirancang dengan kolaborasi dengan banyak organisasi yang lain dengan mengedepankan semangat perjuangan Kartini.

Untuk peringatan Hari Kartini selanjutnya diharapkan agar lebih banyak lagi kolaborator yang bisa diajak untuk melaksanakan kegiatan, sehingga bisa selalu bersama-sama dan saling rangkul dalam memperingati Kari Kartini ini dalam rangka mewujudkan cita-cita Kartini.

Pada hari kedua acara Kartini’s Day ini pada sesi talkshow turut hadir Calon Anggota DPD RI terpilih dari Bali Ni Luh Djelantik yang berbagi kisah inspiratif tentang perjuangannya dan juga menekankan pemahaman terhadap nilai ekonomi dari kebaya. Dia mengungkapkan kebaya yang dilestarikan dan dijaga sebagai salah satu warisan leluhur bisa memberikan dampak ekonomi bagi masyarakat.

Peluang inilah yang diharapkan bisa ditangkap oleh para mahasiswa di STIE Satya Dharma Singaraja dan mahasisawa kampus lainnya. Maka secara tidak langsung para mahasiswa ikut menjaga dan melestarikan kebaya dan disaat yang sama bisa memastikan roda ekonomi di Buleleng tetap berputar.

“Apalagi di Bali mayoritas penduduknya memeluk Agama Hindu yang sangat kental dengan adat dan budaya. Artinya kebaya tidak akan ada matinya karena akan selalu dikenakan. Jangan sampai orang-orang dari luar Bali yang menangkap peluang ini dan orang Bali yang justru menjadi konsumennya,” kata Ni Luh Djelantik memotivasi para mahasiswa STIE Satya Dharma Singaraja untuk segera mengambil peluang tersebut.

Made Pranata Wibawa Ade Putera selaku Corporate Affairs Coca-Cola Europacific Partners Indonesia mengaku pihaknya sangat mendukung penuh program Eco Campus dan pemilihan Brand Ambassador Eco Campus ini. Hal ini juga mendukung komitmen Coca-Cola dalam hal ekonomi sirkular.

Hal tersebut juga telah dilakukan oleh Coca-cola untuk menjaga lingkungan dengan menarik kembali seluruh botol PET untuk kemudian didaur ulang dan dijual sehingga mengurangi penggunaan Virgin PET.

Diharapkan apa yang sudah dilakukan oleh perusahaan seperti Coca-cola, juga bisa diimplementasikan oleh mahasiswa STIE Satya Dharma Singaraja. Konsep ekonomi sirkular sederhana yang bisa dilakukan oleh mahasiswa adalah bagaimana mereka bisa memilah sampah organik dan anorganik, serta bisa mengambil manfaat dari sampah yang ada tersebut. Dengan demikian akan mampu mewujudkan Eco Campus.

Sementara itu I Gusti Gde Nyoman Hendra Wiguna selaku perwakilan dari Pusat Pengendalian Pembangunan Ecoregion Bali dan Nusa Tenggara KLHK mengapresiasi kegiatan pemilihan Ambassador Eco Campus ini.

Dia menilai pemahaman mahasiswa terkait pengelolaan sampah sudah cukup mumpuni. Misalnya terkait dengan 3R yakni reduce, reuse dan recycle, yang artinya kurangi sampah, manfaatkan kembali dan mengolah sampah yang ada. Pada Ambasador Eco Campus ini diharapkan dapat menyampaikan pesan pengolahan sampah sehingga tujuan kampus yang bersih dan hijau bisa tercapai.

Ketut Diah Mustaka Weni yang terpilih sebagai Ambassador Eco Campus mengatakan pengelolaan sampah sangat penting dimulai dari diri sendiri dulu. Karena sesuatu hal yang besar dimulai dari hal-hal kecil.

Oleh karena itu dari program Eco Campus diharapkan dapat meningkatkan kesadaran mahasiswa di bidang lingkungan agar bisa mengelola lingkungan lebih baik mulai dari pengelolaan sampah. Lewat program bank sampah diharapkan mampu menyadarkan mahasiswa bahwa sampah bisa bernilai ekonomi jika mampu dikelola dengan baik dan bijak.

Sementara itu Secretary Rotary Club of Bali Bersinar Rotarian Tiwi Tjandra mengatakan pihaknya berkolaborAKSI dengan BEM STIE Satya Dharma Singaraja dan sejumlah organisasi memeriahkan acara Kartini’s Day salah satunya melalui lomba mewarnai lingkungan hijau TK & PAUD.

”Kegiatan ini juga menjadi bagian implementasi dari salah satu 7 Fokus Area Rotary Club of Bali Bersinar yakni mengenai pendidikan dan literasi. Lomba ini bertujuan memberikan edukasi sejak dini kepada anak-anak TK sehingga mereka punya wawasan mengenai lingkungan yang diwujudkan dalam lomba mewarnai,” ujarnya seraya mengatakan lomba ini pun sangat disambut antusias peserta dari berbagai TK di Singaraja.

Kaitannya dengan Hari Kartini, dikatakan Hari Kartini adalah momen terbaik bagi perempuan dengan menunjukkan bahwa setiap perempuan punya potensi masing-masing yang beragam. Para perempuan diharapkan saling mendukung, istilahnya perempuan dukung perempuan dan berkontribusi pada kemajuan bangsa dan negara Indonesia. Lalu agar saling menguatkan dan jangan pernah menyerah.

Nyoman Suwarni selaku Kepala TK Kumara Satya Dharma mengungkapkan lomba mewarnai ini sangat disambut antusias peserta dan juga memberikan banyak manfaat. Lomba mewarnai ini dapat melatih motorik halus anak, meningkatkan kreativitas anak, meningkatkan kolaborasi anak sedini mungkin, sampai memperkenalkan sejarah Kartini.

Diharapkan melalui lomba mewarnai ini dapat meningkatkan kreativitas anak agar bisa menjadi anak yang mandiri dan mengalihkan fokus anak dari bermain smartphone atau gadget dengan berlatih mewarnai dan menggambar.

Orang tua peserta lomba mewarnai ini mengaku sangat mengapresiasi kegiatan positif ini karena bisa melatih mental dan kreativitas anak. Diharapkan kegiatan seperti ini terus diadakan untuk menambah wawasan dan memberikan ruang anak bisa berinteraksi dengan teman dari sekolah lain hingga bisa mengalihkan anak dari ketergantungan kepada gadget. Sang anak pun yang ikut lomba mewarnai ini mengaku sangat senang dan ingin ikut lagi ke depannya.

Ketua Panitia Kartini’s Day Ni Luh Putu Gunatri mengatakan, melalui kegiatan Kartini’s Day ini pihaknya ingin menyampaikan pesan-pesan inspiratif tentang pentingnya kolaborasi dan pentingnya peran aktif perempuan dalam membangun Indonesia yang maju dan berbudaya untuk menjaga kelestarian budaya yang merupakan warisan leluhur nenek moyang. Gunatri kemudian memberikan apresiasinya kepada para sponsor yang telah mendukung acara Kartini’s Day tersebut.

Melanjutkan perjuangan Kartini bukan hanya sekadar mengenang masa lalu, melainkan membawa semangatnya hidup dalam tindakan kolektif kita. KolaborAKSI yakni kolaborasi dan aksi nyata menjadi tiang penyangga yang kokoh bagi perempuan Indonesia menuju masa depan yang gemilang dan menyongsong Indonesia Emas 2045. (wid)