Luas lahan pengembangan 143 ha
Suasana jumpa wartawan yang digelar Pelindo III di Nusa Dua, Bali
Suasana jumpa wartawan yang digelar Pelindo III di Nusa Dua, Bali, Selasa (9/5).
Nusa Dua, Bali (Metrobali.com)-
General Manager Pelindo III Ardhy Wahyu Basuki mengatakan, bahwa Pelabuhan Benoa berencana akan melakukan pengembangan rencana induk pengembangan pelabuhan Benoa atau RIP. Rencana induk pengembangan ini bahkan sudah menyiapkan lahan seluas 143 hektar.
Hal ini diungkapkan General Manager Pelindo III Ardhy Wahyu Basuki, saat jumpa pers Direksi Pelindo III dengan awak media, Selasa (09/04) kemarin di Nusa Dua Beach Hotel.  Namun rencana induk pengembangan pelabuhan Benoa ini masih terganjal ijin-ijin termasuk rekomendasi dari pemerintah kota Denpasar.
 “Anggaran sudah ada, namun karena rekomendasi dari pemkot belum turun sehingga ini masih belum bisa kami lakukan”, ujarnya.
Untuk Bali (rencana induk pengembangan pelabuhan), sementara ini memang belum ada angka pasti, karena belum ada kepastiannya. Karena masih menunggu ijin-ijin kelengkapannya dari pemerintah daerah di Bali, maka anggaran untuk pengembangan pelabuhan, sementara akan dialihkan ke daerah lain seperti Banyuwangi dan Lembar di Lombok.
“Sementara di Bali masih menunggu ijin-ijin, maka anggarannya kami alihkan ke Banyuwangi dan Lombok. Karena kedua daerah itu sedang lapar dan haus untuk memajukan daerahnya”, ungkap Husein Latief selaku Direktur Teknis Teknologi Informasi Komunikasi Pelindo III.
“Di Lembar Lombok anggarannya disiapkan 1,3 triliun. Di Benoa Bali mestinya lebih besar dari itu”, imbuhnya.
Potensi Pelindo III
Ada beberapa kegiatan yang akan dilakukan di rencana induk pengembangan pelabuhan Benoa Bali, antara lain penyiapan lahan dan perbaikan talud, relokasi kapal-kapal, pembuatan dermaga untuk kapal negara. Pendalaman kolam atau pengerukan, perluasan darat untuk fasilitas marina dan super yart.
Husein Latief juga mengungkapkan, Pelindo III tak hanya memikirkan pengembangan pelabuhan di wilayah Bali Selatan, namun juga mengarahkan ke Bali Utara. Adalah pelabuhan Celukan Bawang, akan menyediakan LNG terminal.
“Celukan Bawang akan menjadi pusat pelayaran sumber energi bersih yakni gas, yang bisa dimanfaatkan salah satunya untuk kebutuhan listrik”, katanya.
Ditambahkannya juga, Pelindo menghormati aturan perundang-undangan, karena itu segala perencanaan pembangunan pengembangan pelabuhan harus ada ijin, amdal, keselamatan pelayaran dan juga disesuaikan dengan tata ruang wilayah. ARI-MB