jokowi7

Semarang (Metrobali.com)-

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan negara boleh mengambil utang luar negeri asal untuk kegiatan produktif.

“Utang gak apa-apa, asal dipakai untuk produktif,” kata Presiden ketika mencanangkan Program Sejuta Rumah di Kecamatan Ungaran Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Rabu (29/4).

Presiden mencontohkan kegiatan produktif itu, misalnya, untuk membangun jembatan, jalan atau infrastruktur lain.

“Kalau pinjaman untuk bayar subsidi itu keliru,” tukasnya.

Ia menyebutkan dalam peringatan KAA ke-60 dirinya juga menyampaikan pandangannya terhadap lembaga internasional seperti PBB, IMF, Bank Dunia dan ADB.

“Saya menyampaikan pandangan saya tentang PBB, IMF, WB,” ucapnya.

Presiden juga menyebutkan bahwa saat ini Indonesia masih memiliki utang sebesar sekitar Rp2.600 triliun.

“Kita masih utang di WB dan ADB. Total utang ada sekitar Rp2.600 triliun, baik bilateral maupun multilateral,” ujRnya.

Dalam kesempatan itu Presiden juga mengajak bangsa Indonesia untuk optimistis bahwa Indonesia merupakan bangsa yang besar.

“Jangan pesimistis, kita bisa jadi besar. Kita nomor empat penduduk terbesar di dunia, di KAA mereka memandang kita,” imbuhnya.

Menurut dia, rendah hati perlu, namun Indonesia juga harus mampu menunjukkan dirinya sebagai bangsa besar.

“Rendah hati perlu, tapi kadang-kadang kita harus sombong, ini lho Indonesia,” kata Presiden Jokowi, menegaskan. AN-MB