Jakarta, (Metrobali.com) –

Pemerintah berencana menjual obligasi atau Surat Utang Negara dalam mata uang rupiah dengan jumlah indikatif Rp8 triliun melalui lelang pada 14 Oktober 2014.

Siaran pers Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang Kementerian Keuangan yang diterima di Jakarta, Jumat, menyebutkan penjualan obligasi negara itu untuk memenuhi sebagian dari target pembiayaan dalam APBN Perubahan 2014.

Surat Utang Negara yang akan dilelang mempunyai nominal per unit sebesar Rp1 juta.

Terdapat enam seri obligasi negara yang akan dilelang yaitu SPN12150806 (penjualan kembali) dengan pembayaran bunga secara diskonto dan jatuh tempo pada 6 Agustus 2015. Seri SPN12151001 (penjualan kembali) dengan pembayaran bunga secara diskonto dan jatuh tempo pada 1 Oktober 2015.

Selain itu seri FR0067 (penjualan kembali) dengan tingkat bunga tetap 8,75 persen dan jatuh tempo pada tanggal 15 Februari 2044.

Seri FR0069 (penjualan kembali) dengan tingkat bunga tetap hampir 7,88 persen dan jatuh tempo pada 15 April 2019. Seri FR0070 (penjualan kembali) dengan tingkat bunga tetaphampir 8,38 persen dan jatuh tempo 15 Maret 2024.

Juga seri FR0071 (penjualan kembali) dengan tingkat bunga tetap hampir 9,0 persen dan jatuh tempo pada tanggal 15 Maret 2029.

Penjualan SUN tersebut akan dilaksanakan dengan sistem pelelangan yang diselenggarakan oleh Bank Indonesia. Lelang bersifat terbuka, menggunakan metode harga beragam. Pemenang lelang yang mengajukan penawaran pembelian kompetitif (competitive bids) akan membayar sesuai dengan imbal hasil yang diajukan.

Pemerintah memiliki hak untuk menjual kelima seri SUN tersebut lebih besar atau lebih kecil dari jumlah indikatif yang ditentukan.

Sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 43/PMK.08/2013 tentang Lelang Surat Utang Negara dalam mata uang rupiah dan valuta asing di pasar perdana domestik, lelang SPN seri SPN03150103 dan SPN12151001 diikuti oleh Dealer Utama dengan mengajukan penawaran pembelian kompetitif serta Bank Indonesia dan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) dengan mengajukan penawaran pembelian non-kompetitif.

Lelang Obligasi Negara seri FR0067, FR0069, FR0070 dan FR0071 diikuti oleh Dealer Utama dengan mengajukan penawaran pembelian untuk dan atas nama pihak selain Bank Indonesia dan LPS dengan cara kompetitif dan/atau non-kompetitif, sedangkan LPS dapat mengikuti lelang dengan mengajukan penawaran pembelian non-kompetitif.

Bagi Dealer Utama yang melakukan penawaran pembelian Surat Utang Negara untuk dan atas nama dirinya sendiri dan/atau melalui Peserta Lelang lain hanya dapat melakukan penawaran pembelian dengan cara kompetitif.

(Ant) –