peresmian pos pengobatan 1

Klungkung (Metrobali.com)-

Ratusan pedagang pasar Galiran menyerbu pengobatan gratis yang digelar Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Cabang Klungkung, jumat (24/10). Pengobatan gratis ini serangkaian perayaan HUT IDI ke-64 tahun 2014.

Selain menyelenggarakan pengobatan gratis, pada puncak peringatan HUT IDI juga dibuka secara resmi pos pengobatan Primkop IDI di Pasar Galiran oleh Bupati Klungkung, Nyoman Suwirta didampingi jajaran tenaga kesehatan di Kabupaten Klungkung. Tepatnya di blok C pintu barat pasar Galiran, pos ini akan dibuka enam kali dalam seminggu. Keberadaan pos pengobatan ini selanjutnya akan melayani para pedagang maupun pengunjung pasar Galiran dengan dilayani petugas dokter dan perawat.

Ketua IDI Cabang Klungkung, dr. I Nyoman Adiputra mengatakan, serangkaian peringatan HUT IDI ke-64 tahun 2014, IDI Cabang Klungkung mengadakan berbagai kegiatan. Selain mengadakan pengobatan gratis dalam rangka pembukaan pos pengobatan di pasar Galiran, IDI Cabang Klungkung juga mendistribusikan kotak P3K beserta kelengkapannya ke lokasi-lokasi yang sulit dijangkau atau jauh dari pusat pelayanan kesehatan. Pendistribusian ini melibatkan club O2Tracker Klungkung. Kotak P3K tersebut akan diserahkan langsung kepada sejumlah warga miskin yang jauh dari tempat pelayanan kesehatan diwilayah Payungan, Kecamatan Klungkung dan Bukit Abah, Kecamatan Dawan. “Dengan dibantu club tracker, kami distribusikan pula kota P3K kepada sejumlah warga miskin,”terangnya.

Bupati Klungkung, Nyoman Suwirta menyambut baik kegiatan ini. Menurutnya, dengan adanya pos pengobatan di pasar Galiran ini akan mempermudah dan membantu pelayanan kesehatan kepada para pedagang maupun pengunjung pasar. Suwrta berharap, para pedagang maupun pengunjung pasar dapat menggunakan fasilitas pos pengobatan ini dengan baik. “Gunakan dengan baik, begitupun petugas agar memberikan pelayanan yang baik pula,”ujar Bupati Suwirta. Selain itu, kedepannya Suwirta juga berharap agar pelayanan kesehatan benar-benar menyentuh sampai kepelosok-pelosok. “Pelayanan kesehatan tidak boleh ada jarak, harus sampai kepelosok-pelosok,”imbuhnya. SUS-MB