Foto: Ketua DPW Partai NasDem Julie Sutrisno Laiskodat memimpin rapat internal di Kantor DPW Partai NasDem Bali, Jalan Cok Agung Tresna, Denpasar, pada Selasa 18 April 2023.

Denpasar (Metrobali.com)-

Tidak ada kata “zonk lagi” untuk kursi DPR RI Dapil Bali untuk Partai NasDem Bali pada Pemilu 2024 mendatang. Memasang caleg-caleg petarung ke DPR RI, kemudian berbekal spirit Bersatu, Berjuang, Menang dan strategi Tusuk Satu di semua tingkatan, NasDem Bali sudah sangat siap tempur dan optimis mampu merebut satu kursi DPR RI untuk partai besutan Surya Paloh ini.

Satu kursi wakil rakyat di Senayan Jakarta menjadi harga mati bagi NasDem Bali di Pemilu 2024 setelah dalam dua kali gelaran Pemilu sebelumnya yakni Pemilu 2014 dan 2019 NasDem Bali belum mampu pecah telur tembus ke DPR RI

“DPR RI targetnya sudah pasti satu kursi untuk NasDem Bali karena dua periode kami NasDem belum dapat. Jadi pasti dapat minimal itu satu, harus pecah telur,” tegas Ketua DPW Partai NasDem Julie Sutrisno Laiskodat ditemui usai memimpin rapat internal di Kantor DPW Partai NasDem Bali, Jalan Cok Agung Tresna, Denpasar, pada Selasa 18 April 2023.

“Apalagi kami sudah punya gedung baru, kalau dapat satu kursi DPR RI kan gedung ini dijadikan coffee shop, jadinya harus pecah telur,” seloroh Julie.

Namun Julie mengaku memang dari 9 orang bakal caleg DPR RI, saat ini NasDem Bali baru mengantongi 8 nama dan masih kekurangan satu bakal caleg peremuan yang diyakini akan segera terisi dalam waktu dekat.

Kedelapan nama tersebut yakni Nyoman Winatha (Sekretaris DPW Partai NasDem Bali), Ida Bagus Oka Gunastawa (mantan Ketua DPW Partai NasDem Bali), I Nengah Senantara (pengusaha perbankan dan pariwisata), Tutik Kusuma Wardhani (mantan Anggota DPR RI periode 2014-2019), Dewa Nyoman Budiasa (Ketua DPD Partai NasDem Kota Denpasar), Ida Ayu Chandrawati (Ketua Fraksi Partai NasDem DPRD Tabanan), I Wayan Sudiara (mantan Anggota DPRD Bali periode 2014-2019) dan H. Masrur Makmur (mantan Ketua MUI Badung).

“Jadi 9 kursi itu kami untuk jujur saja kami baru ada 8, masih kurang satu perempuan. Maka tujuan saya ini ada beberapa orang yang saya wawancarai untuk mengenal langsung. Tapi sudah pasti sebelum lebaran ini pasti saya sudah ada 9 nama,” ungkap Julie yang juga Ketua Pemenangan Teritorial Bali, NTT, NTB DPP Partai NasDem ini.

Sementara mengenai nomor urut untuk para bakal caleg DPR RI ini, Julie mengungkapkan semua itu menjadi hak prerogatif Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh. Jadi Surya Paloh lah akan yang menentukan dan memberikan nomor urut sehingga DPW NasDem Bali sifatnya menunggu keputusan sang Ketua Umum.

“Memang khusus untuk nomor urut DPR RI, kalau di partai kami itu adalah hak prerogatifnya ketua umum kita, Bapak Surya Paloh, sehingga kami harus menunggu beliau dari Eropa untuk balik untuk bisa ada pleno DPR RI,” terang Julie yang juga Anggota Komisi IV DPR RI ini.

Julie menjelaskan penomoran terhadap 9 bakal caleg DPR RI dalam penyusunan DCS (Daftar Calon Sementara) yang akan disetorkan ke KPU didasarkan pada 3 kriteria. Yakni petahana atau incumbent, jabatan strukurual (pengurus di DPP, DPW dan DPD) dan juga potensi elektoral atau elektabilitas. Hal itu sudah sesuai dengan ketentuan Pasal 20 Peraturan Partai NasDem Nomor 2 Tahun 2022.

Karena saat ini dari nama-nama bakal caleg DPR RI NasDem Bali itu tidak ada yang petahana atau incumbent maka penentuan nomor urut berlandaskan pada struktur kepengurusan di DPW dan juga elektabilitas kader yang diusung. Mengenai penilaian elektabilitas, nantinya akan ditentukan oleh DPP NasDem yang didasarkan atas hasil survei terhadap para bacalag DPR RI ini.

“Kami hanya bisa mengusulkan. Nanti nomot urutnya akan disahkan dengan acuan tadi, dengan segala sesuatu hak prerogatif itu ada di DPP dan di Ketua Umum,” pungkas Julie yang juga merupakan istri Gubernur NTT Victor Laiskodat ini. (wid)