Badung, (Metrobali.com)

 

Pj. Gubernur Bali Sang Made Mahendra Jaya menghadiri Rapat Koordinasi (Rakor) Akhir Panitia Nasional Penyelenggaraan World Water Forum (WWF) ke X Tahun 2024 di The Laguna Resort and Spa, Nusa Dua, Badung, Kamis (16/5).

Pada kesempatan itu, Pj. Gubernur Bali menyatakan kesiapan Pemerintah Provinsi, Pemkab/Pemkot hingga seluruh masyarakat di Bali guna mendukung kesuksesan perhelatan event akbar bertaraf internasional tersebut.

S. M. Mahendra Jaya pun mengungkapkan beberapa langkah – langkah yang telah dilaksanakan Pemprov Bali hingga H-2 jelang penyelenggaraan WWF, mulai dari peninjauan lokasi – lokasi yang akan dijadikan venue selama kegiatan, memberikan sosialisasi dan himbauan kepada masyarakat umum untuk turut mensukseskan WWF dengan membatasi perjalanan dari dan menuju lokasi – lokasi penyelenggaraan event, hingga memberlakukan sistem pembelajaran secara daring bagi seluruh jenjang pendidikan khususnya di seputar kawasan Nusa Dua.

“Dapat kami laporkan pemerintah daerah dan seluruh lapisan elemen masyarakat bali siap mensukseskan penyelenggaraan WWF, karena ini merupakan satu kebanggaan dan kepercayaan yang diberikan kepada Bali sebagai lokasi penyelenggaraan. Kami sudah melaksanakan peninjauan mulai pintu penyambutan yakni di Terminal VVIP Kreta Bhawana Sanggraha Bandara Internasional Ngurah Rai dan melaksanakan beberapa penataan yang dibutuhkan. Termasuk hingga melaksanakan penataan dan pembenahan beberapa ruas dan bahu jalan yang akan dilalui para delegasi,” ujar Pj. Gubernur Bali sembari kembali menyampaikan seruan kepada masyarakat untuk turut berperan serta dalam penyelenggaraan WWF.

“Sekali lagi kami sampaikan kepada seluruh masyarakat bali, agar turut serta ngrombo sesuai swadarmanya masing – masing dan mengikuti setiap kebijakan atau himbauan yang diberlakukan pemerintah demi suksesi event WWF. Karena keberhasilan penyelenggaraan WWF akan mempengaruhi nama baik Bali di mata dunia internasional, yang mana Bali menjadi distinasi wisata terbaik bagi wisatawan internasional,” pungkasnya.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi RI (Menko Marinves), Luhut Binsar Pandjaitan, selaku pimpinan rakor menyampaikan ketegasan bahwa hal utama yang perlu dijaga yakni terkait keamanan dan ketertiban umum selama penyelenggaraan WWF.

“Saya beri penekanan untuk sektor keamanan dibawah kendali TNI dan POLRI, agar betul – betul dijaga dengan baik. Jangan sampai ada hal – hal yang dapat mengganggu berlangsungnya acara. Jadi saya minta itu dipastikan dan diinstruksikan betul hingga jajaran terbawah,” ujarnya.

Ia pun memastikan teknis kesiapan setiap agenda yang akan dihadiri oleh lebih dari 14 ribu peserta dari 148 delegasi negara, dan delegasi VVIP dari 8 Kepala Negara dan Wakil Kepala Pemerintahan, 3 utusan khusus, serta 38 Menteri dari negara peserta.

“Jadi saya lihat agenda – agenda yang akan dilangsungkan sangat penting, dan perbandingan agenda dengan jumlah pesertanya sangat padat. Jadi Saya minta semua teman-teman yang terlibat dalam panitia ini agar benar – benar memeriksa bidangnya masing-masing, hingga persiapan bisa sempurna hingga hari H penyelenggaraan,” pungkasnya.

Rapat diisi penyampaian laporan dari masing – masing leading yang membidangi, seperti Panglima TNI dan Kapolri yang menyampaikan laporan terkait kesiapan sektor keamanan, Menteri PUPR RI selaku Ketua Harian Penyelenggaraan WWF yang melaporkan secara umum setiap agenda, perwakilan Menteri Luar Negeri RI yang melaporkan terkait kepesertaan, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI terkait Expo, hingga penyampaian protap keprotokolan, prakiraan cuaca, hingga dukungan medis yang disampaikan leading masing – masing.

Seusai menghadiri rakor, Pj. Gubernur Bali Sang Made Mahendra Jaya dengan didampingi Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Bali, Gede Arya Sugiartha, Kepala Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang Perumahan dan Kawasan Permukiman Provinsi Bali, Nusakti Yasa Weda, Kepala Dinas Kehutanan dan Lingkungan Hidup Provinsi Bali, Made Teja, serta Kepala Biro Umum dan Protokol Setda Provinsi Bali, Wayan Budiasa, berkesempatan melaksanakan peninjauan ke Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kura-Kura Bali di Pulau Serangan, Denpasar, yang rencananya akan menjadi salah satu venue saat menjamu para delegasi.

Sumber : Humas Pemprov Bali