Rachmat Gobel

Jawa Tengah (Metrobali.com)-

Menteri Perdagangan Rachmat Gobel, Jumat malam meninjau Pasar Induk Wonosobo, Jawa Tengah, yang pada 22 Desember 2014 terbakar.

Kebakaran menghanguskan sekitar 16.000 meter persegi areal pasar tersebut.

“Pemerintah fokus terhadap pasar-pasar yang terkena musibah, bagaimana kita harus cepat membangun kembali supaya para pedagang punya tempat untuk kembali berdagang,” kata Rachmat saat meninjau bekas lokasi kebakaran di Pasar Induk Wonosobo.

Rachmat mengatakan, pasar-pasar tersebut bukan hanya menjadi tempat bagi para pedagang untuk berjualan saja, namun juga menjadi tempat untuk menjaga stabilitas harga dan juga pasokan kebutuhan bahan pokok kepada masyarakat.

“Pasar-pasar ini sangat penting bagi pemerintah karena bukan hanya menjadi tempat berdagang namun juga untuk menjaga stabilitas dan suplai kebutuhan pokok,” ujar Rachmat.

Rachmat menjelaskan, selain untuk memenuhi kebutuhan pokok masyarakat dengan suplai yang mencukupi dari pasar-pasar yang ada, diharapkan untuk kedepannya pasar tersebut juga mampu mendorong promosi hasil bumi dan produk lokal yang ada.

“Diharapkan melalui pasar ini juga bisa mendorong hasil bumi dan produk lokal yang ada, itu harus diangkat dan bisa dipromosikan,” kata Rachmat.

Oleh karena itu, lanjut Rachmat, pihaknya akan segera melakukan pembahasan khususnya terkait dengan alokasi dana untuk renovasi Pasar Induk Wonosobo tersebut.

“Yang jelas pembangunan ini ada peran pemerintah pusat, provinsi dan kabupaten. Porsinya akan kita buat sama dengan daerah lain yang kena musibah dan untuk anggaran akan segera dibahas,” ujar Rachmat.

Beberapa waktu lalu, Pasar induk di Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah, terbakar sehingga membuat 2.960 los dan kios habis dilahap api.

Kebakaran tersebut merupakan yang ketiga kali sejak 1994 silam, dimana kebakaran skala besar terjadi pada 1994, 2004, dan 2014 dan bagian yang terbakar ada di lantai 1, 2 dan 3 dimana bagian terparah berada di sisi barat pasar induk. AN-MB