Samarinda (Metrobali.com) –

Kalimantan Timur tetap mengandalkan layar sebagai salah satu cabang olahraga air yang diharapkan menyumbang emas pada PON XIX-2016 di Jawa Barat, meskipun dua atletnya gagal di SEA Games 2013 di Myanmar.

“Dua siswa Sekolah Khusus Olahragawan Indonesia (SKOI) Kalimantan Timur yang juga atlet layar, yakni Arlisa Amari dan Risky Ramadhani meskipun gagal meraih medali SEA Games 2013, namun Kaltim tetap membanggakan mereka dan jadi andalan untuk meraih emas PON mendatang,” kata Kepala Bidang Olahraga Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kaltim Ego Arifin di Samarinda, Kamis.

“Kegagalan mereka di SEA Games 2013 adalah sukses yang tertunda, karena usia relatif masih sangat muda sehingga kami optimistis ke depan keduanya bisa meraih prestasi lebih baik,” ujarnya.

Apalagi, katanya, Kaltim tidak membebani mereka dengan target medali, namun diamanatkan agar bisa tampil optimal.

Ego menjelaskan bahwa alasan Kaltim tetap membanggakan mereka, karena berhasil menyisihkan banyak atlet hebat sehingga mereka termasuk yang dipilih masuk Pelatnas.

Ia menyadari persaingan pada cabang olahraga air itu, khususnya layar sangat ketat karena harus menghadapi lawan tangguh dari Singapura, Malaysia dan Thailand, sehingga Indonesia hanya menargetkan satu emas.

Ego mengatakan bahwa Kaltim tetap mengandalkan mereka pada PON 2016 di Jawa Barat.

Pada SEA Games 2013, dari 45 atlet Kalimantan Timur yang ikut memperkuat Timnas untuk 10 cabang olahraga bisa menyumbang 29 medali, yakni masing-masing tujuh emas dan perak, serta tiga perunggu.

Khusus emas berhasil diraih melalui cabang olahraga kempo tiga keping, dan masing-masing satu medali dari gulat, balap sepeda, catur, dan angkat besi. (Ant)