Nusa Dua (Metrobali.com)-

Indonesia menawarkan kearifan lokal masyarakat Bali yakni “Tri Hita Karana” untuk mendukung pembangunan dunia khususnya sektor pariwisata yang berkelanjutan kepada negara anggota Konferensi Tingkat Tinggi Kerja Sama Ekonomi Asia Pasifik (KTT APEC).

“Kita tawarkan sebagai filosofi yang bisa menjadi konsep besar pembangunan berkelanjutan yang dikembangkan setelah MDGs,” kata Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Mari Elka Pangestu usai membuka Konferensi Internasional Tri Hita Karana di Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali, Sabtu.

Tri Hita Karana merupakan konsep masyarakat di Pulau Dewata yang mengedepankan tiga elemen keharmonisan antara manusia dengan lingkungan, sesama manusia, dan Tuhan.

Nilai filosofis masyarakat Pulau Dewata itu selama ini telah dikembangkan untuk menjaga dan menjamin perkembangan pembangunan masa depan.

Mari menjelaskan bahwa konsep tersebut sesuai dengan agenda pascapembangunan 2015 setelah “Millenium Development Goals”-MDGs dan sesuai pula dengan prioritas kerja sama APEC.

“Pembangunan berkelanjutan tersebut tidak ada bedanya dengan MDGs tetapi ini lebih komprehensif,” ujarnya.

Menurut dia, nilai Tri Hita Karana tidak hanya menjaga lingkungan tetapi juga menjaga dari berbagai aspek baik ekonomi, sosial, termasuk pariwisata yang berkelanjutan.

Ia mengharapkan nilai luhur tersebut bisa menjadi inspirasi bagi negara maju dan berkembang dalam kerangka APEC di dalam membangun sektor pariwisata yang lebih berkelanjutan.

Sementara itu Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Daerah Bali, Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati menjelaskan bahwa pihaknya mengharapkan kekayaan lokal tersebut bisa diangkat ke kancah internasional mengingat mencakup kriteria yang lengkap.

Mantan Bupati Gianyar itu menjelaskan bahwa nilai nenek moyang masyarakat Bali tersebut sangat relevan untuk menjawab tantangan pembangunan berkelanjutan khususnya dunia pariwisata.

“Ini bisa menjadi kekuatan dan promosi kita apabila berbicara pariwisata. Sekarang kalau melihat negara maju dan berbicara keberlanjutan pasti arahnya ke Tri Hita Karana yang mengangkat tiga keseimbangan. Saya kira sudah waktunya,” ucapnya. AN-MB