Tabanan, (Metrobali.com)

Jelang peringatan hari Kartini tanggal 21 April mendatang, Ketua TP PKK Kabupaten Tabanan, Ny. Rai Wahyuni Sanjaya.,S.H.,M.M berbincang mengenai peran penting perempuan di Tabanan, melalui siaran “Podcast Kopi” milik siswa siswi Osis Spensta SMP Negeri 1 Tabanan, yang dilakukan di Rumah Jabatan Bupati Tabanan, Selasa (18/4).

 

Ajak serta kartini muda untuk selalu termotivasi dan bersemangat, dalam siaran podcast ini, Ibu Bupati didampingi oleh Kadis Pendidikan, Sekretaris TP PKK Kabupaten Tabanan, Kabid Pembidang SMP, Kepala Sekolah SMP Negeri 1 Tabanan beserta staf kesiswaan.

 

Sebagai tokoh wanita inspiratif Kabupaten Tabanan, Pertanyaan demi pertanyaan dilontarkan oleh siswi kelas 9 SMP Negeri 1 Tabanan, Ni Nyoman Shelia Purwaningrum sebagai pembawa acara podcast kepada Ny. Rai Sanjaya. Terutama terkait peran penting Ibu selaku pendamping Bupati Tabanan dengan berbagai kapasitas posisi yang dijalani; yakni Ketua TP PKK Kabupaten Tabanan yang membidangi pemberdayaan keluarga di seluruh Tabanan, Selaku Ketua Dekranasda sebagai fasilitator yang membangkitkan dan memajukan seluruh kerajinan dan usaha kecil di Tabanan.

 

Selanjutnya Bunda Rai menjelaskan peran sertanya dalam memajukan bidang Pendidikan khususnya anak-anak usia dini selaku Bunda Paud, selain itu sebagai Ketua Yayasan Kanker Indonesia yang membidangi masalah Kesehatan serta Ketua K3S yang membidangi seluruh kegiatan di bidang sosial di Tabanan. Ragam kapasitas yang diemban, diharapkan Bunda Rai mampu mengimbangi dan mendampingi Bapak Bupati dalam menjalankan roda pemerintahan dan program-program unggulan demi memajukan Tabanan.

 

Bagi pendamping orang nomor 1 di Tabanan, Bunda Rai mengaku impian dan cita-citanya dahulu sangatlah sederhana, menjadi ibu rumah tangga yang baik, ibu yang baik bagi anak-anak serta pendamping suami yang baik. Tiba di titik ini baginya adalah sebuah Amanah luar biasa yang diberikan oleh masyarakat Tabanan, oleh sebab itu pihaknya berpesan untuk jangan berhenti bermimpi dan teruslah menggantungkan impian dan cita-cita yang tinggi, agar menjadi motivasi yang baik bagi generasi muda untuk segera dicapai.

 

Bagi Bunda Rai, mengadaptasi sikap dan semangat Ibu Kartini lalu mengimplementasikannya di kehidupan sehari-hari merupakan salah satu pondasi yang kuat dalam menjadikannya tokoh wanita inspiratif di Tabanan. “Bagaimana kita mengenang dan memperingati semangat dari Ibu Kartini yang sangat kita hormati, tentu saja kita harus mengaplikasikan semangat-semangatnya, jangan hanya dikenang saja karena perjuangan beliau sungguh sangat luar biasa” Ujar Ny. Rai Sanjaya menanggapi definisi hari kartini.

 

Pihaknya menekankan, semangat Kartini harus terus menerus kita teladani dan implementasikan, terutama dalam ajakan Kartini, agar para perempuan selalu memiliki sikap percaya diri, semangat dan tangguh. “Menyamakan posisi perempuan dan laki-laki, dalam artian yang setara, maka ada istilahnya kesetaraan gender, sebab berkat perjuangan beliau, kita bisa mengenyam Pendidikan seluas-luasnya, itu lah yang menjadi point perjuangan Ibu Kartini di Indonesia” sambungnya lebih lanjut. Namun terlepas dari kesetaraan tersebut, Bunda Rai berpesan agar perempuan bisa menyeimbangkan urusan domestik, seperti berkarir dan urusan rumah tangga harus seimbang dan setara termasuk dalam mendidik anak.

 

“Ada pepatah mengatakan, di balik Pria sukses, terdapat wanita hebat dibelakangnya”. Seperti ibu, yang selalu mendampingi Bapak Bupati, bagaimana perasaan Ibu dan bagaimana cara Ibu untuk menyeimbangkan kesibukan yang ada?” pertanyaan singkat kian berlanjut dari Shelia, siswi kelas 9 SMP Negeri 1 Tabanan siang itu, dan ditanggapi dengan jawaban yang sangat menginspirasi dari Srikandi Tangguh pendamping orang nomor 1 di Tabanan, Ny. Rai Sanjaya.

 

“Selama ini Ibu sudah mendampingi Bapak Bupati, jatuh bangun hingga di titik seperti ini, sudah barang tentu ibu merasa bangga, terutama di bidang politik pastilah ada rintangan dan masalah yang dihadapi, jadi Ibu tidak pernah patah semangat, harus tetap dukung suami dan mendorong jangan sampai patah semangat, karena banyak hal yang akan dijumpai” jelasnya. Pihaknya menyatakan bahwa seorang “pendukung” harus bisa lebih kuat.

 

“Pendamping harus lebih kuat” ujarnya. “Semua harus seimbang, karena perempuan itu seperti kepak sayap burung, apabila tidak seimbang maka burung itu tidak akan terbang, kedua sayap harus bisa mengepak dengan baik” lanjutnya. Beliau juga berharap, agar ibu-ibu di Tabanan bisa memiliki peran-peran yang strategis kedepannya. “Mari kita teladani semangat ibu Kartini sehingga apa yang menjadi impian dan cita-cita kita bersama, dapat tercapai dengan baik dan ingat, jangan mudah menyerah” pesan Bunda Rai.

Sumber : Humas ; Tabanan