Salam 2 Jari dari GBK

Denpasar (Metrobali.com)-

Himpunan Psikologi Indonesia (Himpsi) Provinsi Bali mengingatkan kedua pasangan calon presiden dan calon wakil presiden bisa mengendalikan emosi dengan tidak saling mengklaim menang sebelum Komisi Pemilihan Umum (KPU) mengeluarkan keputusan.

“Hal ini penting agar tidak terjadi konflik antarpara pendukung,” kata pengurus Himpsi Bali Retno IG Kusuma di Denpasar, Jumat (11/7).

Terkait klaim kemenangan yang disampaikan di media massa, dia menilai kedua pasangan sama-sama ingin menunjukan jati dirinya kepada masyarakat.

Namun yang harus diperhatikan, lanjut Retno, jangan sampai sikap kedua pasangan berlebihan. “Seharusnya mereka sama-sama mampu menurunkan tensi dan emosi dari kedua belah pihak,” ujarnya.

Retno berpendapat bahwa saat ini masyarakat Indonesia mencari sosok pemimpinnya yang nanti bisa menenangkan hati rakyat dan bisa menyelesaikan konflik horizontal.

“Saya menilai kedua kandidat tersebut menyatakan sama-sama mengklaim dirinya menang dari hasil hitung cepat tersebut agar menyenangkan pendukungnya,” ujarnya.

Namun, masyarakat sudah cerdas melihat dan menilai sosok figur wakil rakyatnya yang akan membawa Indonesia kearah lebih baik lima tahun kedepan. “Untuk itu, sosok figur yang membawa Indonesia kearah positif itulah yang disukai rakyat,” ujarnya.

Ia menuturkan bahwa siapa pun yang menjadi Presiden Republik Indonesia nantinya akan tetap menjadi sorotan dan perhatian masyarakat.

“Masyarakat dapat menilai figur calon presidennya nanti dengan melihat gestur tubuh, emosi, dan, mental calon pemimpin pilihannya yang harus dikontrol agar tidak menjadi ketegangan dimasyarakat,” ujarnnya.

Namun, pihaknya tetap meminta kedua pasangan kandidat menunggu pengumuman resmi dari KPU.

Ia memahami eforia politik di masyarakat sampai saat ini masih cukup tinggi. “Tapi masyarakat bersyukur bahwa pelaksanaan pencoblosan berlangsung demokratis dan lancar,” ujarnya. AN-MB