Hendar : Bank Sentral Perlu Miliki Kerangka Laporan Keuangan Sendiri
Sebagai otoritas yang melaksanakan kebijakan moneter, bank sentral perlu memiliki kerangka laporan keuangan tersendiri, yang dapat mendeskripsikan hubungan antara kebijakan bank sentral, instrumen yang digunakan serta dampaknya pada postur posisi keuangan.
Selanjutnya, Hendar menyampaikan bahwa kebijakan moneter yang ditempuh negara-negara maju seperti The Fed dan Bank of Japan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonominya, telah mengakibatkan neraca bank sentral di negara-negara tersebut mengalami peningkatan. Di sisi lain, di negara-negara berkembang (emerging market), kebijakan ekspansif yang dilakukan bank sentral negara-negara maju telah menyebabkan arus masuk modal. Hal ini akan meningkatkan aset dan sekaligus kewajiban karena penyerapan likuiditas valas bank sentral. Kondisi tersebut menambah kompleksitas pada laporan keuangan bank sentral. Selain itu, dengan membesarnya valas yang dipegang bank sentral, muncul risiko kurs yang dapat berpengaruh terhadap surplus/defisit keuangan bank sentral.
Dikatakan, menyadari kompleksnya laporan keuangan bagi bank sentral, BI bersama SEACEN telah mengadakan penelitian bersama pada tahun 2015 dengan topik “Central Bank Financial Reporting: A Preliminary Study”. Penelitian dipimpin oleh Bank Indonesia dan dilakukan bersama Bank of Thailand, Reserve Bank of India, Banko Sentral Ng Philipinas, Central Bank of Srilanka, dan National Bank of Cambodia.
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.