Jakarta, (Metrobali.com) –

Yayasan Peduli Danamon menyalurkan dana Rp12 miliar pada 2014 untuk kegiatan corporate social responsibility (CSR) sebagai bentuk kepedulian perusahaan dalam menanggulangi permasalahan sosial dan lingkungan.

“Kegiatan CSR kami fokus pada revitalisasi pasar tradisional, pelestarian ikon regional, cepat tanggap bencana dan lingkungan,” kata Ketua Yayasan Danamon Peduli, PT Bank Danamon Indonesia Tbk Restu Pratiwi di Jakarta, Kamis.

Sebanyak delapan pasar direvitalisasi, yakni Pasar Payakumbuh di Sumatera Barat, Pasar Pekalongan di Jawa Tengah,Pasar Majalengka di Jawa Barat, Pasar Seragen di Jawa Tengah, Pasar Baru di Probolinggo, Jawa Timur, Pasar Kemuning dan Pasar Metro di Lampung, Pasar Lambocah di Sulawesi Selatan.

“Tahun depan kami akan menambah sebanyak enam pasar untuk direvitalisasi, pasar-pasar di dekat lokasi bank-bank kami,” ujarnya.

Ia mengatakan pihaknya mengalokasikan dana sebesar Rp3,5 miliar untuk revitalisasi pasar seperti pembangunan fisik pasar dengan dana Rp200-Rp250 juta.

Kemudian, dana sebesar Rp300-Rp500 juta dialokasikan untuk pelestarian ikon regional. Dana itu digunakan antara lain untuk memberikan pelatihan dan pendampingan masyarakat serta fasilitasi.

Selain itu, Lingkungan mendapat alokasi dana CSR sebesar Rp4,7 miliar untuk melakukan berbagai kegiatan terhadap pengelolaan dan kelestarian lingkungan, antara lain penghijauan, pembuatan biopori, pembangunan toilet umum dan taman ruang publik.

Ia mengatakan sebagian dana CSR digunakan untuk pembangunan sejumlah ‘payment banking online point’ atau kios pembayaran online di Marunda, Jakarta Utara, untuk memudahkan masyarakat setempat melakukan beberapa transaksi seperti membayar listrik.

Dana CSR, katanya, juga digunakan untuk membentuk koperasi jasa dan simpan pinjam, menyediakan sejumlah bank sampah untuk pemilahan sampah yang akan didaur ulang.

Kemudian, katanya, pihaknya juga memberikan fasilitas radio pasar Payakumbuh yang memiliki total pedagang sebanyak 1500 orang.

“Kami memberikan pelatihan penyiaran radio bagi penyiar radio dari pihak pedagang,” tuturnya.

Radio tersebut, katanya, menjadi corong komunikasi baik antarpedagang maupun antara pemerintah dan pedagang untuk memberikan berbagai informasi.

(Ant) –