Dalang Biaya Sekolah Mahal, Gubernur Bali: Bubarkan Saja Komite
Denpasar, (Metrobali.com) –
Keberadaan Komite Sekolah dianggap membawa beban bagi siswa yang tidak mampu. Seperti diketahui, beberapa sekolah negeri elit di Bali mulai dari tingkat SD, SMP hingga SMA memiliki Komite yang biasanya diduga sering membebani para siswa dengan biaya tambahan.
Atas hal ini, Gubernur Bali Made Mangku Pastika mendesak suapaya keberadaan Komite di sekolah-sekolah di Bali agar dibubarkan karena dianggap sebagai dalang dibalik biaya uang sekolah yang begitu mahal.
“Yang bikin mahal itu (uang sekolah, red) komite itu, ya. Yang mungut siapa? Lah ya komite itu. Bubarin aja kalau perlu ga usah ada komite,” ujar Pastika ditemui di Denpasar, Jumat (22/07/2016).
Menurutnya keberadaan komite di sekolah sekolah justru menjadi penyebab biaya sekolah yang begitu mahal. Hal itu dikarenakan Komite sering melakukan pungutan-pungutan yang tidak jelas di sekolah sekolah.
Untuk itu Pastika pun meminta kepada media agar jika mendengar ada Komite yang melakukan pungutan kepada siswa dalam dalil apa pun untuk segera diberitakan. SIA-MB
15 Komentar
Pilih anggota komite sekolah yg level ekonominya rendah
Buka pengaduan langsung Pak Gub, lewat email khusus atau sms. Saya yakin.banyak masalah yang perlu ditindaklanjuti.
kayaknya komite sekolah membikin proyek yang mangsanya?
/komite sekolah dibikin untuk menimbulkan proyek?
Ini ladang bagi yg ngak punya sawah panen tiap th ini bukan rahasia lagi bro
Buka donk pusat Pengabdian tapi yg melaporkan jangan dianggap, tugas pemerintah mendalami pengaduan masyarakat itu. Saya juga maunya melaporkan pungutan paksa rela…. hehehehehe….
*pusat Pengabdian –> pusat pengaduan
Setuju saja ketika komite dibubarkan, namun harap semua biaya pendidikan ditanggung pemerintah tanpa kecuali termasuk :
1. Perlombaan yg diadakan sekolah, perlombaan2 ini penting buat latih soft skill siswa. Dgn jadi panitia perlombaan, jadi tau team work, budaya sekolah lain, membuka wawasan, pelatihan kepemimpinan….banyak lagi
2. Mengikuti perlombaan2, membuka wawasan, melatih mental, dll
3. Biaya kegiatan2 eskul.
4. Biaya2 odalan, persembahyangan2 lainnya.
5. Biaya non akademis lain yg justru diperlukan siswa dalam kembangkan kepribadian, ketegaran, empowering, dll
Problemnya, bhw kegiatan2 itu tak bisa diprediksi dari awal sedang pengeluaran dana pemerintah berbasis anggaran. Berarti Diknas harus punya dana operasional yg besarnya “diperkirakan”, nah ini sumber korupsi dan sasaran empuk BPK.
Komite itu ibarat Ormas,Pak De!!!! Suka mungli dan memeras!!!! Mendingan ormas juga ikut dibubarkan!!!!!!
Sangat setuju. Ironis sekolah negeri yang dianggap favorit justru 2x lipat mahalnya bayar bulanan. Coba lihat dari sman 1 dps, sman 3 dps, sman 4 dps dan juga sman 5 dps……bila dibandingkan dengan sman yang lainnya di denpasar.
Saya sangat setuju jika komite sekolah dibubarkan. Dengan berbagai dalil dan alasan untuk mungut biaya 2 untuk anak didik, dan juga tidak ada audit independen dalam penggunaan keuangan. Jadi todak ada tanggung jawabnya.jadi harus secepatnya dibuatkan pergub untuk membubarkan komite yg ada dsekolah2.
setuju komite sekolah tak perlu ada…. memang benar pada kenyataannya komite sekolah itu membebani murid (orang tua murid)…. komite dijadikan sumber pendapatan bagi mereka yg berkepentingan didalamnya…. belum lagi “sumbangan” sukarela yg dipatok minimalnya….
dulu saat saya dibangku sekolah tak ada yg namanya komite tapi sekolah saya bisa juara lomba UKS…. begitu juga persembahyangan bisa dan tetap terlaksana tanpa biaya tambahan dari orang tua murid…. hanya dengan masing masing murid cukup membawa canang sari.
Hampir semua sekolah memiliki komite, lebih baik bpk Gub. BUAT TIM dan langsung sidak ke sekolah2 tentang komite dan tayakan juga kepada siswa atau orang tua siswa jgn sepenunhnya percaya informasi sepihak dari sekolah
Saya yakin 99% sekolah ada komitenya dan slalu lihai membuat orat oret agar slalu ada pyngutam kpd orto/wali siswa
BETUL SEKALI APALAGI ADA JATAH MAIN BELAKANG DARI KOMITE
Komite sekolah dibubarkan saja,itu akan membebani siswa,apalagi pas tahun ajaran baru ada saja proyek baru.
Apalagi di tempat saya di kutsel,sd saja kena uang komite apalagi smk,mestinya pemda badung membantu biaya oprasional sekolah supaya beban orang tua siswa lebih ringan