Keterangan foto: Rektor Undiksha Dr.I Nyoman Nyampel, M.Pd yang didampingi para wakil rektor Selasa (15/5) diaula pertemuan rektorat Undiksha Singaraja/MB

Buleleng, (Metrobali.com) –

BOM beruntun yang terjadi di Kota Surabaya, Jawa Timur memantik adrenaline para petinggi Undiksha Singaraja untuk angkat bicara sebagai wujud keperihatinannya. Seperti yang diucapkan Rektor Undiksha Dr.I Nyoman Nyampel, M.Pd yang didampingi para wakil rektor melalui tujuh pernyataan sikapnya. Bahwa maraknya teror dan aktivitas radikalisme yang telah membuat keresahan di tengah masyarakat saat ini. Hal itu merupakan sebuah pengingkaran akan kontrak kedamaian dan kebersamaan sebagai keluarga besar bangsa Indonesia, yang telah disepakati saat Proklamasi dikumandangkan oleh para pendiri bangsa yang terhormat. Dengan adanya hal ini, kata Jampel pihak Undiksha Singaraja secara tegas mengutuk pengeboman yang dilakukan di Surabaya dan di Sidoarjo.

Disamping itupula, tindakan tidak berperikemanusiaan yang dilakukan oleh kalangan teroris di LP yang ada diwilayah Mako Brimob, Jakarta. ”Tindakan biadab para teroris, harus dilakukan upaya yang sistematik dan masif oleh kita semua. Terutama oleh aparat penegak hukum untuk menghindari meluasnya rasa takut di kalangan masyarakat” tegas Jampel, Selasa (15/5) diaula pertemuan rektorat Undiksha Singaraja. Lebih lanjut dikatakan dengan perilaku kejam yang dilakukan para teroris, maka warga Undiksha dan masyarakat umum tidak takut terhadap teroris. Mengingat keberadaan dan tindakan mereka telah menciderai keluhuran nilai-nilai kemanusiaan dan kehidupan kebangsaan yang telah lama dibangun dan terpelihara sedemikian rupa.

”Kami serukan, tindak tegas segala bentuk pemikiran, sikap, dan perilaku terorisme di bumi pertiwi tercinta ini” ucap Jampel dengan tegas Menurutnya gerakan terorisme dengan penanda kegiatan pembunuhan dan terror adalah tindakan jauh dari rasa perikemanusiaan dan keharmonisan yang telah menjadi ciri khas bangsa Indonesia. ”Kami selaku kalangan akademisi dengan segenap jajaran civitas akademika Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja menyatakan sikap, bahwa tindakan pengeboman yang dilakukan para teroris di Surabaya merupakan sebuah pengingkaran atas hak hidup sesama dan terkutuk dari sisi ajaran agama manapun” ujarnya.”Untuk itu kami semua berdiri dan menyatakan sikap penolakan terhadap keberadan mereka yang memaksakan kehendak dan tidak sesuai dengan nilai luhur Pancasila sebagai idiologi bangsa”, urainya.

Ia pun mengatakan di antara tujuh poin pandangan dan sikap sebagai sebuah institusi pemerintah terhadap teror bom dan kondisi kebangsaan saat ini, Undiksha Singaraja menyatakan, bahwa segala bentuk tindakan teror apapun dan dimanapun yang telah menciderai keluhuran nilai-nilai kehidupan dan kemanuisaan idiologi Pancasila, tidak pantas ada di atas bumi Indonesia yang suci dan terhormat ini. ”Untuk itu, kami berharap aparat hukum dapat dengan cepat dan tegas mengeliminir dan meniadakan segala bentuk perilaku yang secara nyata telah melakukan pengingkaran atas Kebhinekaan dan Pancasila yang telah menjadi simbolisme kenegaraan kita selama ini”, jelas Jampel. ”Kami sebagai akademisi dan warga masyarakat akan selalu mendukung segala bentuk tindakan dan kebijakan yang diambil oleh aparat hukum negara dalam memulihkan keadaan dan menjaga keutuhan NKRI dengan tanpa pengecualian apapun”, ujarnya menambahkan.

Pada poin lain, Undiksha mengajak civitas akademika Undiksha dan semua masyarakat untuk selalu waspada dan mawas diri terhadap segala bentuk informasi yang bohong memperkeruh situasi. Sehingga memicu terjadinya ketakutan massal serta ketidaknyamanan di masyarakat. Untuk itu, sikap bijak dan ajeg dalam menyikapi serta menyimak informasi di jejaring sosial adalah salah satu kunci untuk terhindar dari provokasi fihak-fihak tertentu yang sengaja menciptakan kegaduhan sosial di masyarakat.

“Kami segenap pimpinan, pegawai dan mahasiswa Undiksha menyerukan untuk segera dilakukan tindakan-tindakan nyata yang terukur untuk percepatan penanganan tindakan terorisme dimanapun mereka berada di belahan NKRI yang kita cintai ini. Kami juga mencucapkan ikut belasungkawa yang sebesar-besarnya kepada keluarga yang anggota keluarganya telah menjadi korban kekejian terorisme, baik yang di Mako Brimob, Surabaya dan Sidoarjo. Tuhan selalu memberikan yang terbaik kepada almarhum sesuai dengan amal dan ibadahnya serta kepada keluarga yang ditinggalkan diberikan kekuatan dan kesehatan yang berlebih”, tutup Jampel.

Pewarta: Gus Sadarsana
Editor: Hana Sutiawati