Jakarta, (Metrobali.com) –

Bank Indonesia memprediksi neraca perdagangan Februari 2014 akan mencatatkan surplus sekitar 760 juta dolar AS, salah satunya disebabkan terus membaiknya neraca perdagangan non-migas.

“Trade balance secara keseluruhan, data-data awal menunjukkan akan surplus 760 juta dolar AS terutama karena surplus dari neraca perdagangan nonmigas,” kata Deputi Gubernur BI Perry Warjiyo di Kompleks Perkantoran BI, Jakarta, Jumat.

Perry menuturkan, surplus neraca perdagangan migas pada Februari 2014 akan mencapai 1,6 miliar dolar AS, sedangkan defisit neraca perdagangan migas akan mengalami penurunan menjadi sekitar 800 miliar dolar AS.

Adapun faktor utama pendorong surplus neraca perdagangan disebabkan peningkatan ekspor batu bara dan minyak sawit di sepanjang Februari 2014.

“Faktor kedua, ekspor dari berbagai produk manufaktur juga terus meningkat. Terkait dengan mesin dan peralatannya, produk kimia, tekstil maupun produk-produk elektronik,” ujarnya.

Perry menambahkan, hingga Februari 2014, pemberlakuan UU Minerba belum menunjukkan tanda-tanda perbaikan terhadap peningkat ekspor mineral.

Bahkan, lanjutnya, ekspor mineral diperkirakan belum akan membaik hingga akhir kuartal pertama 2014. “Harapan kami, mulai di triwulan kedua 2014 mulai ada perbaikan dari ekspor produk-produk mineral,” katanya.

(Ant) –