2aaa
Pemkab Buleleng dalam hal ini Badan Penangulangan Bencana Daerah (BPBD)Kabupaten Buleleng melakukan uji lapang rencana kontijensi gempa bumi dan tsunami/MB

 

Buleleng, (Metrobali.com) –

Kabupaten yang memiliki  topografi nyegara gunung disinyalir rentan akan peristiwa bencana alam, dengan adanya hal ini, untuk mengantisipasinya, pihak pemkab Buleleng dalam hal ini Badan Penangulangan Bencana Daerah (BPBD)Kabupaten Buleleng melakukan uji lapang rencana kontijensi gempa bumi dan tsunami. Kegiatan yang kali pertama ini digelar, .terlebih dahulu dilakukan upacara persiapan uji lapang rencana kontijensi gempa bumi dan tsunami yang di buka langsung Asisten Pemerintahan Setda Buleleng Made Arya Sukerta, SH dengan ditandai pengalungan kartu tanda pengenal peserta uji lapang, Selasa (19/12) di lapangan umum Seririt.

Bupati Buleleng dalam kata sambutannya yang dibacakan Arya Suk mengatakan selaku kepala daerah sangat mengapresiasi kegiatan yang di lakukan oleh BPBD Buleleng dalam menyusun dokumen kontijensi yang di uji praktekkan di lapangan Seririt ini. Menurutnya hal ini sangatlah penting untuk di lakukan, karena berdasarkan kajian ilmiah dari BMKG bahwa di Kecamatan Seririt rawan bencana gempa bumi yang kemungkinan dapat di ikuti oleh tsunami. Mengingat Kecamatan Seririt terdapat lempeng bumi yang sewaktu-waktu bisa terjadi pergeseran.”Sering kita panik apabila menghadapi bencana. Sehingga dalam situasi panik seperti itu akan banyak jatuhnya korban” ujarnya

Oleh sebab itu, ujarnya menambahkan dengan uji lapang akan mampu menekan jatuhnya korban, karena telah terlebih dahulu di buatkan skenario dan estimasi dampak yang di timbulkan oleh bencana tersebut. “Didalam uji lapang ini bukanlah dilakukan simulasi sebagaimana masyarakat menghadapi bencan, tetapi bagaimana managemen pengelolaan bencana itu terlaksana dalam satu komando” terangnya

Iapun mengatakan sering di jumapai, jika terjadi bencana bermunculan posko-posko bencana yang mestinya posko itu hanyalah satu, yaitu poskomando. Sedangkan di lapangan atau wilayah yang dekat dengan lokasi bencana hanya dapat didirikan pos lapangan, yang merupakan satu jaringan dari pos komando,”Dengan adanya hal tersebut, semua kegiatan penanganan bencana sifatnya adalah kordinatif melalui satu komando” tandasnya

Sementara itu Kepala BPBD Kabupaten Buleleng I Made Subur,SH dalam laporannya mengatakan kegiatan uji lapang rencana kontijensi gempa bumi dan tsunami dilaksanakan di kecamatan seririt berdasarkan kajian BMKG bahwa wilayah kecamatan seririt rawan terhadap bencana gempa bumi dan tsunami, jika benar-benar terjadi bencana semua bisa melakukan pungsinya dengan baik, lebih jauh Made Subur melaporkan kegiatan uji lapang ini melibatkan 400 (empat ratus )orang peserta. Adapun sumberdana berasal dari dana BNPB.

Menurutnya kegiatan ini adalah langkah untuk menguji kesiapan sumberdaya,sarana dan prasarana sehingga pemenuhan terkait dengan penanganan bencana menjadi terpenuhi dengan baik. ‘’bagaimana cara menangani pengusi, karena disitu nanti berkumpul orang-orang setres,gimana nanti menangani orang yang lagi patah tulang, ini perlu penanganan yang serius” terangnya

Lebih lanjut Made Subur mengatakan hal terpenting dalam menangani bencana adalah komunikasi secara tersinergi dari pemerintah,dunia usaha dan masyarakat. “Dalam hal ini, terdapat petugas penanganan bencana dan bukan tugas BPBD saja, tapi masyarakat dan dunia usaha harus ikut menangani penanggulangan bencana ini” pungkasnya. GS-MB