Foto Bersama Usai Pemasangan Baliho

DENPASAR (Metrobali.com)-

Pergerakan rakyat Bali  melawan rencana reklamasi Teluk Benoa semakin membesar. Kali ini giliran kelompok pemuda Bali, yakni Sekaa Teruna Teruni (STT) Tunas Harapan, Banjar Kerta Bumi, Desa Sumerta Kaja, Denpasar melakukan aksi pemasangan Baliho di depan balai Banjarnya sendiri pada Minggu (28/2) lalu.

Hal ini disampaikan Bayu Darmayoga selaku Ketua Sekaa Teruna Teruni Tunas Harapan pada Rabu (2/3). “Selain merusak alam, rencana reklamasi juga merusak kawasan suci yang ada di Teluk Benoa,” ujarnya.

Bayu menambahkan, Pemerintah mesti memperbaiki Bali, bukan malah merusak alam dan lingkungan di Bali seperti rencana reklamasi di Teluk Benoa. “Bali saat ini sedang sakit, harusnya ya di obati, bukannya disuntik mati,” ucapnya.

Puluhan Pemuda ini memasang Baliho berukuran 3X4 meter untuk menegaskan sikap bahwa diam bukan pilihan. Jika diam berati tunduk akan kebijakan yang menindas seperti pemaksaan rencana Reklamasi di Teluk Benoa yang sudah di tolak oleh sebagian masyarakat Bali.

Mereka juga berharap kepada Presiden Joko Widodo untuk menolak rencana reklamasi Teluk Benoa oleh PT. TWBI dan mengembalikan Teluk Benoa sebagai kawasan konservasi dengan mencabut Perpres 51/2014 yang diterbitkan oleh Presiden sebelumnya, Susilo Bambamg Yudoyono. FB-MB