Bambang Soelistyo

Jakarta (Metrobali.com)-

Kepala Badan SAR Nasional Marsekal Muda F Henry Bambang Soelistyo mengatakan Tim SAR gabungan di lapangan harus berjuang menghadapi ombak setinggi lima meter untuk mengevakuasi korban jatuhnya pesawat AirAsia QZ 8501.

“Di peta menunjukkan gelombang hari ini antara 3-4 meter, tapi kenyataannya ada yang sampai lima meter sehingga kami sulit mentransfer antarkapal,” kata Soelistyo di Jakarta, Jumat (2/1).

Dari peta pencarian yang diperlihatkan, terlihat kawasan lokasi pencarian yaitu di Selat Karimata berwarna merah yang berarti cuaca buruk.

Karena cuaca yang buruk, delapan jenazah yang behasil divakuasi hingga saat ini tujuh masih berada di KRI Bung Tomo dan satu jenazah di KD Pahang milik Malaysia dan belum bisa dibawa ke Pangkalan Bun.

Soelistyo mengatakan, hingga saat ini 30 jenazah korban jatuhnya pesawat AirAsia QZ 8501 sudah berhasil dievakuasi.

“Sampai detik ini jumlah jenazah 30 dengan rincian 10 dalam proses penerbangan ke Surabaya, empat di Pangkalan Bun,” kata Soelistyo.

Sedangkan delapan lainnya sebelumnya sudah dibawa Surabaya untuk dilakukan proses identifikasi.

“Sampai detik ini delapan jenazah belum berhasil dievakuasi ke Pangkalan Bun karena cuaca yang buruk dan gelombang tinggi,” tambah Soelistyo. AN-MB