Tidak Ada Kejelasan, Calon Pembeli Perumahan di Desa Tegalbadeng Barat Resah
Menurut beberapa warga, perumahan yang terbagi menjadi beberapa blok ini sebagiannya memang ada pembangunannya. Namun tidak sedikit para calon pembeli lainnya yang nasibnya tidak jelas. Padahal mereka sudah memberikan uang muka yang nilainya berfariasi bahkan ada yang hingga belasan juta rupiah.
“Kami sudah mengikuti proses dan menyanggupi kridit yang harus kami tanggung, tapi sampai sekarang tidak ada kejelasan. Apa mau dibangun apa tidak. Kalau memang KPR-nya tidak lanjut, kami minta uang muka dikembalikan” terang Kadek In (35), salah seorang calon pembeli asal Negara, sambil menunjukan bukti-bukti kuitansi pembayaran DP dan lokasi tanah.
Hal serupa juga dikeluhkan Gede Am (27), karyawan salah satu perusahaan swasta asal Melaya. Namun hampir tiga tahun rumah yang diimpikannya tidak kunjung dibangun. Padahal ia sudah membayar DP (uang muka).
Menurutnya, ia pernah dijanjikan bahwa rumahnya akan segera dibangun. Namun sampai sekarang tidak ada realisasinya, dan pihak pengembang sangat sulit ditemui.
“Beberapa orang yang membangun itu ternyata pakai modal sendiri. Kami maunya uang mukanya kembali, tapi pengembangnya sulit ditemui” ujarnya.
Dari pengamatan, tidak sedikit rumah yang sudah berdiri namun terbengkalai dan tidak berpenghuni. Beberapa kaplingan tanah juga kosong, dan kantor pemasaran nampak tertutup dan disegel dari pihak bank. Sementara, beberapa pembeli mengaku mengurus dan diarahkan ke salah satu notaris di Negara.
Perbekel Desa Tegal Badeng Barat, I Kade Sudiana dikonfirmasi belum lama ini mengaku tidak mengetahui pasti kelanjutan perumahan tersebut, kendati ada usulan dari beberapa warga dan RT untuk perbaikan jalan di areal perumahan tersebut.
Sementara Notaris Dewi Handayani dikonfirmasi terpisah beberapa waktu lalu membenarkan pihaknya membantu beberapa calon pembeli mengurus sertifikat di perumahan Permata Puri itu.
“Dari total luas sekitar tiga hektar itu, terpecah menjadi beberapa pemilik. Kami berusaha membantu hak pembeli tanpa dibayar, karena mereka mengaku sudah membayar kepengurusan kepada pengembang” ujarnya. MT-MB
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.