Keterangan foto: Seorang Sulingih meninggal dunia setelah tertimpa pohon pule cukup besar, Sabtu (7/4) sekitar pukul 10.00 Wita/MB
Jembrana, (Metrobali.com) –
Seorang Sulingih meninggal dunia setelah tertimpa pohon pule cukup besar, Sabtu (7/4) sekitar pukul 10.00 Wita.
Ida Pedanda Gede Oka Sidanta dari Desa Yehembang Kangin, Kecamatan Mendoyo ini sempat dilarikan ke RSU Negara namun tidak tertolong. Almarhum diduga meninggal dunia dalam perjalanan menuju RSU Negara.
Almarhum saat itu Muput (memimpin) upacara di kebun milik I Made Subagia, Bendesa Pakraman Munduk Anggrek di Banjar Kedisan, Desa Yehembang Kauh, Kecamatan Mendoyo.
Dari informasi, warga Desa Pakraman Munduk Angrek Kaja hendak membuat tapel (topeng) Barong dari pohon pule. Sebelum ditebang dilakukan upacara dengan dipuput almarhum.
Usai upacara, pohon pule di kebun milik Bendesa Pakraman Munduk Anggrek ini kemudian ditebang menggunakan senso. Naas pohon pule tersebut tumbang dan menimpa almarhum.
Sebelum tertimpa pohon pule, sejumlah saksi sempat memperingatkan almarhum agar menjauh, namun tidak diindahkan.
Pohon pule setinggi 27 meter ditebang oleh Kade Adnyana (32) dari Banjar Sari Kuning, Desa Tukadaya, Kecamatan Melaya menggunakan senso milik Komang Darmawan (51) dari Banjar Munduk Anggrek Kaja, Desa Yehembang Kauh, Kecamatan Mendoyo.
Kapolsek Mendoyo, Kompol Gusti Agung Sukasana dikonfirmasi Sabtu (7/4) membenarkan adanya kejadian tersebut dan kasusnya masih dalam penyelidikan.
Pewarta: Komang Darmadi
Editor: Hana Sutiawati