Badung, (Metrobali.com)

 

Ketua Pengelola TPS3R (Tempat Pengolahan Sampah Reuse, Recycle, Reduce) Seminyak, I Komang Ruditha Hartawan mengaku lega atas peresmian tempat pengolahan sampahnya yang kini menjadi luas dan lebih modern.

Selain itu, kata dia TPS3R nya daya tampungnya naik meski hanya sedikit. Pihaknya mengaku gembira karena di tempat pengolahan sampahnya kini ada alat press untuk sampah kemasan PET (tutup botol) sehingga diharapkan dapat menekan volume sampah pet.

“Kalau dari segi pengumpulan sampah seperti botol bekas kita sebenarnya sudah punya bank sampah itu yang mengelola untuk ibu-ibu PKK. Untuk sampah PET ini kita menerima dari daerah lain silahkan ke TPS3R disini terima jual PET bersih itu Rp3400/kg kalau kotor Rp2200/kg tapi harga fluktuatif sih ya, minimal 5 kg tapi, itu kita terima,” kata I Komang Ruditha Hartawan usai peresmian TPS3R Desa Adat Seminyak dan penyerahan Mesin Press PET dari Coca-Cola Europacific Partners Indonesia (CCEP Indonesia) sebagai mitra pendukung pengelolaan penguatan sampah terpadu, Jumat 7 Juli 2023.

Dengan adanya mesin press tersebut, menurutnya diharapkan dapat menekan volume sampah. Selain itu, dari segi pengiriman katanya lebih ringan dan dari segi biaya justeru lebih murah.

“Sampah PET kalau gak dipress bikin penuh,” tukas pria yang juga menjabat sebagai pengelola Pantai Seminyak ini.

Untuk diketahui, TPS 3R Seminyak berdiri di lahan seluas 1.270 meter persegi dan merupakan bagian
tidak terpisahkan dari inisiatif program pengelolaan sampah yang dilakukan oleh CCEP Indonesia.

Sejak tahun 2007, TPS 3R Seminyak turut menjadi bagian penting dari program Bali Beach Up yang diinisiasi CCEP Indonesia, sebuah program bersih-bersih di lima pantai sepanjang 9,7 kilometer, yang meliputi Pantai Kuta, Pantai Seminyak, Pantai Legian, Pantai
Kedonganan, dan Pantai Jimbaran.

“Dukungan kepada TPS 3R Seminyak ini merupakan bagian dari perwujudan komitmen kami dalam hal pengelolaan sampah yang komprehensif dan melibatkan berbagai pihak, yang kami
sebut sebagai pendekatan kolaborasi Nona-Helix. Inisiatif ini juga merupakan bagian tidak terpisahkan dari strategi keberlanjutan kami serta bagian dari bentuk dukungan atas komitmen
pemerintah untuk mengurangi sampah laut sebesar 70 persen pada 2025 dalam upaya mengatasi persoalan polusi plastik,” ujar Lucia Karina, Vice President Public Affairs, Communications, and
Sustainability CCEP Indonesia dan Papua New Guinea. (RED-MB)