presiden-joko-widodo-saat-wawancara-khusus-dengan-kantor-berita-antara-tvri-dan-rri-di-istana-merdeka-jakarta-kamis
Presiden Joko Widodo.
Jakarta (Metrobali.com)-
Presiden Joko Widodo mengingatkan bangsa Indonesia sangat beragam dengan berbagai macam suku, adat, seni, budaya, hingga bahasa.

“Saya ingatkan kebersamaan sebagai bangsa, yang mayoritas saya ajak lindungi minoritas, yang minoritas hargai yang mayoritas dan saling menghormati, itu terus saya ingatkan,” katanya, saat membuka Musyawarah Nasional Alim Ulama dan Rapimnas I Partai Persatuan Pembangunan 2016, di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur, Minggu (13/11).

Dia mengajak menggunakan media sosial untuk syiar dakwah bukan untuk saling menghujat, menyebarkan fitnah, adu-domba, ataupun provokasi.

Dia mengamati, dalam satu hingga dua pekan terakhir ini, media sosial isinya cenderung yang saling menghujat, mengejek, memaki, fitnah, adu domba, dan provokasi. Ia mengingatkan, Islam sendiri tidak mengajarkan hal-hal demikian itu.

“Ajaran kita kelembutan, akhlakul karimah, saya mengajak Bapak Ibu sekalian untuk mendinginkan terutama di media sosial, gunakan untuk syiar dakwah,” katanya.

Jokowi mengaku lebih banyak menggunakan media sosial untuk kepentingan hiburan.

“Saya biasanya menggunakan media sosial untuk hiburan, yang lucu-lucu, tapi kalau sudah bantai bunuh, itu bukan Islami, itu merusak kita sendiri,” katanya. Ant