Mangupura (Metrobali.com)-

Kelompok Masyarakat Pengawas (Pokmaswas) Segara Madu, Desa Adat Kelan, Kelurahan Tuban, Kecamatan Kuta, Kab. Badung mewakili Provinsi Bali dalam Lomba Pokmaswas Tingkat Nasional tahun 2013. Penilaian Pokmaswas Segara Madu dilaksanakan, Selasa (29/10) pagi di Balai Kelompok Segara Madu. Kedatangan Tim Pusat yang dipimpin Slamet dari Dirjen Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) Kementerian Kelautan dan Perikanan RI disambut Sekda Badung Kompyang R. Swandika, Tim Pembina Provinsi Bali dan Kab Badung serta anggota Pokmaswas Segara Madu.

Bupati Badung diwakili Sekda Badung menyampaikan apresiasi kepada Kementerian Kelauatan dan Perikanan RI yang telah banyak membantu Kab Badung setiap tahunnya. Tahun ini melalui dana pusat, Kabupaten Badung mendapat bantuan senilai Rp. 14 M untuk pembangunan Dermaga di Kedonganan. Tahun depan pemerintah pusat juga membantu sebesar Rp. 20 M untuk kelanjutan pembangunan dermaga tersebut sehingga kedepan kawasan Kedonganan dan Kelan menjadi kawasan minapolitan yang merupakan perpaduan antara aktifitas perikanan dengan pariwisata.

Dijelaskan, pantai di Bali dan Badung khususnya dimanfaatkan masyarakat untuk upacara dan mata pencaharian. Dengan begitu tingginya aktifitas kelautan dan perikanan di Badung sudah tentu membutuhkan pengawasan yang optimal. Terbentuknya Pokmaswas Segara Madu Desa Adat Kelan ini telah menjadi kelompok pengawas yang sangat membantu tugas-tugas pemerintah dalam menangani maupun mencegah masalah-masalah yang terjadi di wilayah pesisir.

“Pokmaswas Segara Madu telah menjadi pelopor dalam pelestarian lingkungan pesisir dengan memelihara terumbu karang. Selain itu sebagai ujung tombak paling depan menangani ataupun mencegah kebencanaan di kawasan pesisir,” jelasnya.

Ketua Kelompok Pokmaswas Segara Madu I Nyoman Pulir mengatakan, Pokmaswas Segara Madu dibentuk atas dasar tingginya aktifitas kelautan dan perikanan di kawasan pesisir Kelan dan Kedonganan sebagai pusat perikanan di Kabupaten Badung dengan didukung aktifitas pasar ikan tradisional dan pasar ikan higienis. Kegiatan Pokmaswas Segara Madu meliputi pengawasan daripada penangkapan, pengolahan dan pemasaran hasil perikanan di kawasan pesisir Kelan dan Kedonganan serta pelestarian lingkungan laut melalui pengembangan terumbu karang guna kelestarian biota laut.

Dalam melaksanakan tugas pengawasan sumber daya perikanan dan kelautan, Pokmaswas Segara Madu yang baru berdiri sejak 2 Oktober 2010 selalu bekerjasama dengan instansi terkait seperti Polisi Perairan Kedonganan maupun Syahbandar Bali-Nusa Penida. Salah satu upaya nyata yang pernah dilakukan yakni terlibat langsung dalam penanganan korban jatuhnya pesawat Lion Air di perairan kawasan bandara. Pihaknya juga menyampaikan terima kasih kepada Dinas Peternakan, Perikanan dan Kelautan Badung serta Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Bali yang telah memberikan pembinaan demi mengoptimalkan peran kelompok dalam pengawasan dan pelestarian kawasan pesisir khususnya di Kelan dan Kedonganan.

Ketua Tim Penilai Nasional, Slamet menjelaskan, bahwa keberadaan Pokmaswas ini bertujuan untuk mewujudkan kawasan pesisir yang aman dan lestari. “Kami memberi apresiasi kepada Dinas Peternakan, Perikanan dan Kelautan Kab Badung maupun Provinsi Bali yang telah memberikan pembinaan secara rutin kepada Pokmaswas Segara Madu sehingga mampu secara optimal mewujudkan keamanan dan ketertiban di kawasan pesisir,” jelasnya. Dijelaskan, dalam lomba kali ini diikuti oleh 33 propinsi dan 20 peserta ditetapkan masuk nominasi nasional termasuk Pokmaswas Segara Madu. Aspek yang menjadi kereteria penilaian meliputi ; aspek manajemen, aspek teknis dan aspek sosial.