Foto: ProdukTenant Inkubator Bisnis (Inbis) Primakara yaitu PONKOD (alat bantu panjat pohon kelapa) dihibahkan kepada kelompok petani kelapa di Bali, yang diserahkan langsung Menristekdikti Prof. Mohamad Nasir di Kampus Undiksha, Singaraja, Selasa (20/8/2019).

Singaraja (Metrobali.com)-

Menteri Riset Teknologi dan  Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Prof. Mohamad Nasir menyerahkan hibah alat bantu panjat pohon “PONKOD” kelapa ke perwakilan kelompok petani kelapa di Bali.

Penyerahan hibah produk salah satu Tenant Inkubator Bisnis (Inbis) Primakara ini dilakukan dalam kegiatan Bakti Inovasi di Kampus Undiksha, Singaraja, Selasa (20/8/2019).

Acara ini serangkaian puncak peringatan Hari Kebangkitan Teknologi Nasional (Hakteknas) ke-24 yang dilaksanakan di Bali oleh Kemenristekdikti dan kementerian terkait lainnya pada 25-28 Agustus 2019.

PONKOD merupakan startup yang memproduksi alat bantu panjat kelapa sehingga memanjat pohon kelapa jadi mudah dan aman. Alat ini membantu mempermudah proses pemanjatan kelapa.

PONKOD juga mengurangi risiko kecelakaan dalam pemanjatan. Tentunya juga memberikan efisiensi waktu dan biaya pemanjatan.

Startup yang didirikan I Gede Juliana Eka Putra yang juga salah satu dosen STMIK Primakara ini juga merupakan salah satu startup yang menerima hibah Perusahaan Pemula Berbasis Teknologi (PPBT) tahun 2017 dan tahun 2018 dari Kemenristekdikti.

Kepala Inkubator Bisnis Primakara Bagus Putu Wahyu Nirmala menyampaikan rasa bangganya karena mendapat apresiasi dengan diserahkan langsung produk binaannya oleh Menristekdikti  kepada kelompok petani kelapa.

“Kami juga berharap makin banyak petani kelapa yang terbantu dari produk PONKOD ini,” kata Bagus Wahyu didampingi Founder PONKOD I Gede Juliana Eka Putra.

Event ini juga menjadi pembuktian bahwa produk yang dihasilkan oleh tenant Inkubator Bisnis Primakara memang dibutuhkan oleh pasar dan mampu menjawab permasalahan yang dihadapi oleh konsumennya.

Sementara itu Menristekdikti Prof. Mohamad Nasir berharap makin banyak produk Inovasi karya anak bangsa yang diterima oleh masyarakat. “Karya anak bangsa harus makin mampu bersaing dengan produk-produk luar,” harapnya.

Di sisi lain, Kemenristekdikti melalui jajarannya sudah melaksanakan hibah PPBT sejak tahun 2014 dimana berfokus membantu Inovasi anak bangsa agar dapat dikomersilkan dan mampu bersaing dengan produk luar.

Inbis Primakara telah mencetak tenant-tenant yang lolos setiap tahun berturut-turut dalam ajang PPBT Kemenristekdikti. (wid)