jambret ilustrasi

Klungkung ( Metrobali.com )-

Kasus jambret yang terjadi di wilayah hukum Polres Klungkung sering membuat resah masyarakat. Beberapa kasus penjambretan yang terjadi hampir sebagian besar tidak dilaporkan oleh korban. Meskipun korban tidak melapor, aparat penegak hukum khususnya Polisi dibuat gerah dengan tingkah laku pelaku yang satu ini. Pasalnya pelaku sendiri sulit untuk ditangkap atau ditemukan. Kali ini kasus jambret kembali terjadi dimana  2 orang ibu rumah tangga menjadi sasaran pelaku namun korban tidak melapor. Akibat aksi pelaku tersebut korban yang warga Banjar Jelantik Kuribatu mengalami kerugian hingga puluhan juta rupiah. Dia adalah Ni Made Suparni Ni Ketut Suriti.

Ditimui dirumahnya Minggu ( 11/5 ) Ni Made Suparni warga di banjar Jelantik Kuribatu Desa Tojan  yang didampingi suaminya Nyoman Sukanta  membenarkan kejadian aksi jambret yang dialaminya. Menurut Suaminya Nyoman Sukanta mengatakan bahwa istrinya mengalami musibah jambret saat mengantar anaknya kesekolah pagi pagi pada Jumat (9/5) lalu sekira pukul 06.00 wita. Pelaku  sendiri saat beraksi diketahui memakai helm cerobong dan memakai jaket hitam dengan mengendarai sepeda motor Yupiter.

Sukanta mengatakan kalau kejadian yang menimpa istrinya Ni Made Suparni (44) saat itu  mengantar anaknya Kadek Ninda Marlindayanti (13) siswi SMPN 1 Semarapura. Tanpa diduga saat datang dari mengantar anaknya kesekolah tanpa diketahui dibuntuti seorang pengendara sepeda motor Jupiter warna gelap dengan pengendaranya memakai helm cerobong dan jaket hitam.  Kejadiannya tepatnya di jalan Puputan disebelah timur pasar Galiran ,dimana saat itu akan pulang keselatan, tanpa diduga pengendara motor langsung mendekat dan mengambil paksa kalung yang melilit di lehernya.

“ Ya pelaku menarik paksa rantai seberat 12 gram yang adat dileher saya, namun masih tersisa setengah dengan mainan permata nya masih melekat dipakaian saya,” ujar Suparni menambahkan. Mengetahui kalau dirinya dijambret ia sempat teriak teriak copet namun pelaku ngebut keselatan dan lenyap.  “ saya sempat teriak..copet..copet, namun pelaku ngebut keselatan dan lenyap, “ ungkapnya.

Sementara warga jelantik Kuribatu yang mengalami kasus serupa beberapa minggu yang lalu adalah Ni Ketut Suriti. Korban pun tidak melaporkan kasusnya ke Polisi.  Korban yang istri perwira Polisi itu kehilangan sekitar 50 gram rantai emas dengan kerugian sekitar Rp 25 juta.  Bukan itu saja pelaku sendiri sering beraksi diwilayah jalan mahodara menuju Kamasan. Ada sekitar  4 orang ibu rumah tangga yang menjadi korbannya dan itupula korban tidak melaporkan kasus yang dialaminya.

Ditemui salah satu seorang ibu rumah tangga warga banjar sangging Kamasan Ni Ketut Sari yang menjadi korban jambret mengaku setiap hari mau kepasar dirinya dihantui perasaan takut dan was was  terhadapa pelaku, karena dihantui kan menjadi korban penjambretan kembali.

Sementara itu Kapolsek Kota Kompol AKP I Ketut Sutaman saat diminta konfirmasinya mengakui kasus jambret belakangan di wilayahnya marak terjadi.  Hal itu diakui pula kalau korban yang dijambret tidak melapor. Meskipun korban tidak melaporkan kasus penjambretan yang dialami, pihaknya tetap mengantisifasi untuk berupaya mengungkap kasus jambret yang satu ini. ” Kita sudah berupaya agar kejadian ini bisa terungkap, “ ujarnya. Kapolsek Kota inipun mengucapkan terimakasis atas informasi yang masuk dan mengaku akan melakukan penyelidikan kasus ini agar pelakunya bisa ditangkap, tambahnya tegas. SUS-MB