Denpasar (Metrobali.com) 

 

Puluhan pelajar di bawah umur berhasil diamankan oleh Polsek Denpasar Utara setelah terdeteksi merencanakan tawuran di Lapangan Lumintang, Denpasar Utara.

Informasi ini pertama kali muncul melalui unggahan di media sosial Instagram yang menunjukkan rencana tawuran antara dua kelompok, yaitu Gaza Denpasar, Menteng Pride, dan Balmor.

Unit Reskrim Polsek Denpasar Utara, dipimpin oleh Kapolsek Iptu I Putu Carlos Dolesgit, langsung melakukan penyelidikan. Pada Jumat, 24 Mei 2024, sekitar pukul 00.30 WITA, Opsnal Polsek Denpasar Utara melakukan deteksi dini di lokasi tersebut.

Sekitar pukul 01.00 WITA, mereka melihat sekelompok anak-anak di bawah umur berkumpul di Lapangan Lumintang.

Polisi mendekati kelompok tersebut untuk memverifikasi informasi tentang rencana tawuran. Ketika didekati, anak-anak tersebut melarikan diri. Namun, seorang pelajar berinisial EPH berhasil diamankan dan diketahui membawa senjata tajam jenis samurai. Melalui keterangan EPH, polisi mendapatkan informasi lebih lanjut dan berhasil mengamankan 15 pelajar lainnya di Jalan Himalaya, Denpasar Utara.

Dalam operasi ini, Polsek Denpasar Utara dibantu oleh Unit PPA Polresta Denpasar dan bekerja sama dengan Disdikpora Kota Denpasar. Mereka mengumpulkan anak-anak yang terlibat dan memanggil orang tua serta kepala sekolah untuk memberikan pembinaan kepada para siswa.

Kasi Humas AKP I Ketut Sukadi menjelaskan melalui Kapolsek Denpasar Utara, pembinaan telah dilakukan terhadap anak-anak tersebut dengan disaksikan langsung oleh orang tua, perwakilan dari Disdikpora Kota Denpasar, dan para kepala sekolah.

“Mereka sepakat untuk bersama-sama melakukan pembinaan agar anak-anak tidak melakukan perbuatan yang melanggar hukum,” ujarnya Sabtu 25 Mei 2024.

Para kepala sekolah yang hadir juga sepakat untuk mengumpulkan orang tua siswa guna memberikan perhatian lebih kepada anak-anak mereka.

Mereka membuat surat pernyataan bersama dan anak-anak telah dikembalikan kepada orang tua mereka setelah diberikan pembinaan.

Dengan langkah ini, diharapkan agar kejadian serupa tidak terulang dan anak-anak mendapatkan perhatian serta pengawasan yang lebih baik dari orang tua dan pihak sekolah.(Tri Widiyanti)