Foto: Pelatihan digital marketing dasar kepada para pelaku UMKM di Pantai Jerman, Kuta, Kabupaten Badung pada Minggu 11 Juni 2023.

Badung (Metrobali.com)-

Pusat Studi Undiknas (PSU) Denpasar bersinergi dengan Coca-Cola Euro Pacific Partners Indonesia, Business & Export Development Organization atau BEDO, Rotary Club of Bali Bersinar, Koperasi Perempuan Ramah Keluarga (KPRK) PangPadePayu atau KPRK, dan DPD Perempuan Pemimpin Indonesia (Perpina) Provinsi Bali memberikan pengenalan pelatihan digital marketing dasar kepada para pelaku UMKM di Pantai Jerman, Kuta, Kabupaten Badung pada Minggu 11 Juni 2023.

Pemberdayaan UMKM ini merupakan bagian dari program “Kolaborasi untuk Pantai Jerman Ramah Keluarga Berbasis Masyarakat” yang intinya bagaimana mewujudkan Pantai Jerman sebagai destinasi Ramah Keluarga dan Anak Berbasis Masyarakat yang juga melibatkan peran aktif segenap eleman masyarakat setempat. Pelaku UMKM di Pantai Jerman ini diberikan skill digital marketing dan pemanfaatan media sosial untuk promosi dan berjualan dengan harapan produk mereka bisa dikenal lebih luas dan meningkatkan omzet penjualan sehingga cuan atau keuntungan mereka semakin banyak.

Acara dihadiri langsung Kepala Pusat Studi Undiknas Denpasar Doktor Gung Tini Gorda yang juga merupakan Charter President Rotary Club of Bali Bersinar, tim Pusat Studi Undiknas Denpasar, para Rotarian dari Rotary Club of Bali Bersinar, perwakilan BEDO, pihak KPRK PangPadePayu, pengurus Perpina Bali, Kelian Banjar Adat Segara, tokoh masyarakat setempat dan tentunya para pedagang atau pelaku UMKM di Pantai Jerman.

Pelatihan digital marketing ini menghadirkan pembicara Krisna Wijaya dari Tim Pusat Studi Undiknas Denpasar dan TikToker dan owner perusahaan dupa Merta Pudak Wangi Ni Made Rini Wahyuni selaku perwakilan dari BEDO. Para pelaku UMKM ini juga diajak berlatih membuat konten video sederhana untuk media sosial seperti TikTok. Mereka diberikan pemahaman bagaimana membuat konten yang menarik agar juga nantinya kawasan wisata Pantai Jeman ini terblow-up lebih luas lagi dan bisa viral melalui platform media sosial.

I Gusti Ngurah Widya Hadi Saputra selaku Kepala Pusat Kajian Ekonomi Kreatif Undiknas Denpasar mengungkapkan Pusat Studi Undiknas melanjutkan kegiatan kolaborasi untuk Pantai Jerman sebagai objek wisata pantai ramah keluarga dan anak yang berbasis masyarakat. Dalam kesempatan ini pihaknya kembali melaksanakan program pelatihan training untuk para pelaku UMKM dan pengelola pantai di kawasan Pantai Jerman.

Ini merupakan training keempat yang dilakukan sepanjang tahun 2023 yang kali ini fokus utamanya terkait dengan digitalisasi untuk para pelaku UMKM. “Tujuannya adalah untuk meningkatkan kemampuan pengelola wisata Pantai Jerman dan juga pelaku UMKM di daerah wisata Pantai Jerman agar mereka lebih bisa memaksimalkan platform digital sebagai sebuah sarana marketing atau pemasaran produk jasa yang mereka tawarkan. Sehingga nantinya pengunjung atau konsumen yang datang ke kawasan Pantai Jerman ini semakin meningkat,” papar Hadi Saputra.

Sementara terkait dengan dorongan untuk menggunakan aplikasi TikTok, Hadi Saputra mengatakan pihaknya tidak serta merta memberikan training kemudian ditinggal begitu saja. Dari training awal pihaknya sudah melakukan pendampingan. Jadi setelah training tim juga akan terjun ke lapangan melakukan pendampingan serta melakukan tindak lanjut dari kegiatan training digitalisasi UMKM ini.

Para pembicara dalam kegiatan ini juga banyak memberikan tips praktis untuk digital marketing dan khususnya pemanfaatan media sosial. Krisna Wijaya selaku Tim Pusat Studi Undiknas Denpasar menyarankan mengelola wisata Pantai Jerman untuk mengoptimalkan Google My Business agar keberadaan Pantai Jerman lebih mudah diketahui dan dicari calon pengunjung atau wisatawan di pencarian Google.

Pihaknya juga mendorong pelaku UMKM ini memanfaatkan media sosial untuk promosi dan berjualan. Berdasarkan hasil survei di bulan Februari 2023, platform sosial media yang paling banyak digunakan adalah, yang pertama WhatsApp, yang kedua Instagram, kemudian Facebook, TikTok, Telegram, Twitter dan seterusnya. Jadi aplikasi-aplikasi tersebut juga bisa dimanfaatkan terlebih dahulu untuk kepentingan promosi.

Selain itu juga era saat ini yang menjadi populer di tengah masyarakat adalah short video atau video pendek yang memang paling banyak digemari oleh berbagai kalangan. “Video pendek juga sangat efektif untuk dijadikan sebagai strategi untuk promosi produk UMKM dan bisa dilakukan oleh para pelaku UMKM di Pantai Jerman,” ungkap Krisna.

Sementara itu banyak hal menarik juga disampaikan TikToker dan owner perusahaan dupa Merta Pudak Wangi Ni Made Rini Wahyuni selaku perwakilan dari BEDO yang selama ini telah berhasilkan meraup cuan dari TikTok untuk promosi dan penjualan produk dupanya. Awalnya pengusaha perempuan yang akrab dipanggil Adek ini mengaku mengunakan TikTok dari sekadar coba-coba dan tenyata setelah digeluti sebagai media promosi dan jualan hasilnya sangat luar biasa. Dia mengaku di satu bulan bisa mendapatkan 38 juta rupiah dari TikTok.

“Jadi saya ajak ibu-ibu dan bapak-bapak pelaku UMKM di Pantai Jerman ini mulai belajara menggunakan TikTok untuk promosi usahanya,” katanya.

Dia lantas menjelaskan kenapa TikTok menjadi media promosi yang tepat dan sangat efektif bagi pelaku UMKM. Diantaranya karena TikTok jumlah penggunanya besar, mudah digunakan, konten video di TikTok juga lebih diminati serta populer di kalangan anak-anak muda. Selain itu, kita juga bisa beriklan di TikTok serta yang paling menarik dan memudahkan bagi UMKM adalah sekarang sudah tersedia fitur TikTok Shop.

Dalam pelatihan digital marketing ini, para pelaku UMKM di Pantai Jerman tampak begitu antusias. Mereka juga sangat tertarik dengan pengunaan TikTok sebagai media promosi dan jualan. Bahkan mereka juga terlibat langsung dalam role play atau bermain peran membuat konten sederhana untuk TikTok sebagai media promosi produk dan jasa mereka. Diarahkan oleh Hadi Saputra yang berperan sebagai sutradara dadakan, para ibu-ibu pelaku UMKM di Pantai Jerman ini begitu percaya diri belajar membuat konten video TikTok.

Sementara itu Kepala Pusat Kajian Ekonomi dan Pariwisata Undiknas Denpasar Doktor Ni Putu Nina Eka Lestari mengatakan pelatihan dan pendampingan kepada UMKM ini akan berkelanjutan ke depannya. Dia mengungkapkan nantinya akan dicarikan waktu khusus untuk membuat konten TikTok dan juga pendampingan untuk membuat Nomor Induk Berusaha atau NIB untuk para pelaku UMKM di Pantai Jerman. Ia juga mengapresiasi kolaborasi dan sinergi yang telah dibangun selama ini oleh berbagai pihak.

Apresiasi terhadap kolaborasi apik dengan spirit sinergi PangPadePayu ini juga disampakan Armytanti Hanum Kasmito selaku perwakilan dari Coca-Cola Euro Pacific Partners Indonesia yang mengaku senang bisa hadir langsung dalam kegiatan bersama pelaku UMKM di Pantai Jerman ini. Army juga memompa semangat para pelaku UMKM dan pengelola Kawasan Pantai Jerman saat mengikuti training dan diharapkan untuk terus mendapatkan pendampingan sehingga kesulitan-kesulitan yang dialami selama training oleh para peserta bisa teratasi.

Diharapkan apa yang diberikan selama ini bisa memberikan manfaat kepada para pelaku UMKM dan pengelola Pantai Jerman serta bisa menambah potensi peningkatan usaha. “Motivasi atau keinginan untuk maju ada di tangan para pelaku UMKM dan pengelola Kawasan Pantai Jerman itu sendiri,” kata Army.

Sementara itu Kelian Banjar Adat Segara I Ketut Werka mengatakan pemberdayaan UMKM ini sangat bermanfaat bagi para pelaku UMKM di Pantai Jerman untuk memajukan usaha mereka. Selain itu juga diberikan pelatihan terkait promosi di media sosial, yang mana banyak ilmu yang telah diberikan yang nantinya bisa memberikan dampak positif terhadap para pelaku UMKM.

Sementara itu dalam waktu dekat ini akan Festival Pantai Jerman yang kedua selama tiga hari pada tanggal 23 sampai 25 Juni 2023.  Wayan Tegeg selaku Ketua Panitia Festival Pantai Jerman yang kedua menjelaskan untuk agenda dalam 3 hari tersebut juga akan melibatkan kerjasama dengan pihak Pusat Studi Undiknas dan organisasi lainnya dalam program kolaborasi ini.

Agenda Festival Pantai Jerman yang kedua diisi berbagai kegiatan seperti Beach Clean Up atau bersih-bersih pantai di hari pertama serangkaian juga memperingati Hari Lingkungan Hidup.  Sementara di hari kedua akan dilaksanakan berbagai lomba dan di hari ketiga akan ada pementasan Barongsai dan Tari Kecak Perempuan. Selain itu pihak Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlingungan Anak juga diagendakan hadir dan terkait juga dengan Hari Anak Sedunia. “Harapannya Festival Pantai Jerman tersebut bisa berkelanjutan,” ujar Wayan Tegeg.

Disebutkan pula saat ini ikon yang ditonjolkan di Pantai Jerman adalah Kecak Perempuan dan pementasannya akan dilakukan secara reguler setiap Minggu dan mengundang para tamu yang menginap di hotel-hotel sekitar Pantai Jerman dan Kuta untuk menyaksikan pementasan tersebut.

Terkait dengan festival Pantai Jerman yang kedua I Gusti Ngurah Widya Hadi Saputra selaku Kepala Pusat Kajian Ekonomi Kreatif Undiknas Denpasar mengatakan pihaknya memberikan support penuh dan pendampingan untuk menyukseskan acara ini. Salah satu bentuk kolaborasi dan sinergi diimplementasikan melalui UMKM Fest sehingga para pelaku UMKM bisa mendapatkan apresiasi atau bisa mendapatkan konsumen yang lebih luas lagi.

Kolaborasi yang melibatkan Coca-Cola Euro Pasific Partners Indonesia, BEDO, Rotary Club of Bali Bersinar, Koperasi Perempuan Ramah Keluarga KPRK, Perpina Bali, IWAPI Bali dan stakeholder lainnya juga terus bersinergi untuk melaksanakan Family Day. Ini juga menjadi bagian dari upaya untuk mengangkat Pantai Jerman sebagai kawasan wisata ramah keluarga dan anak.  Diharapkan dengan berbagai kegiatan ini bisa membranding Pantai Jerman sebagai kawasan wisata ramah keluarga dan anak serta berbasis masyarakat. (wid)