Jpeg

Klungkung ( Metrobali.com )-

Pasangan Nyoman Suwirta—Made Kasta terus berupaya untuk membuktikan visi dan misi mereka saat kempanya. Dimana pasangan ini memiiki visi dan misi membawa Klungkung unggul dan sejahtra. Tidak tanggung tanggung Wabup Made Kasta dalam kunjungan kerja secara khusus datang ke Pemkot Bandung, Jabar untuk belajar berbagai hal terkait menjadikan Klungkung unggul dan sejahtra, Kamis ( 22/10 ) yang lalu.

Kota Bandung memiliki 30 kecamatan, 151 kelurahan, 1561 RW. APBD Kota Bandung Rp 6,7 Triliun. PAD Rp 2 Triliun. Kota Bandung juga memiliki Bandung Command Centre, semacam pusat kontrol pemerintahan dimana semua data , perkembangan pembangunan hingga kondisi lalin bisa dipantau dari satu titik yakni Bandung Command Centre.

Hal yang bisa ditiru dari gebrakan Walikota Bandung Ridwan Kamil dan bisa diterapkan di Klungkung. Rombongan Pamkab Klungkung sendiri diterima Wakil Walikota Bandung Odied Mohamad Danial. Menurut Daniel Salah satunya tiga pilar pembangunan yang jadi penyangga, memperkokoh pencapaian visi misi Kota Bandung, unggul, nyaman dan sejahtera. Yakni inovasi, kolaborasi dan desentralisasi. Ketiga konsep ini sudah dan sedang dilaksanakan jajaran Pemkot Bandung.  Bahkan sekarang Sekarang ini menjadi  Bandung menjadi pilot project.

“butuh inovasi dan komitmen dari semua SKPD untuk mewujudkan itu,” pungkasnya.

Lebih lanjut Daniel memaparkan secara singkat satu persatu. Inovasi, kata Oded Danial, dimaksudkan mengajak semua pihak; jajaran SKPD dan warga selalu berinovasi dan berkreativitas. Salah wujud dari inovasi tersebut adalah dikenalnya Bandung sebagai penghasil produk kerajinan kreatif, seperti desain- desain kaos kreatif. ” Itu sudah sangat dikenal di luar, ” kata Odied Dainal didampingi beberapa pejabat Pemkot Bandung di Balai Kota Bandung.

Yang kedua konsep kolaborasi. Kolaborasi antara Pemkot dengan elemen dan komponen masyarakat . Contohnya dengan TNI. Dalam konsep ini TNI diajak bareng untuk membersihkan sungai-sungai yang di Bandung, sehingga lingkungan sungai relatif bersih. “Sudah sering (TNI) turun untuk itu, ” ungkap Odied Danial.

Ketiga adalah konsep Desentralisasi; melimpahkan kewenangan Pemkot kepada camat untuk menjadi ,walikota, di kecamatan masing-masing. Di setiap kecamatan kini dibangun sarana olahraga dan taman menjadi semacam wadah masyarakat berkiprah dan berekspresi. Dia pun mencontohkan bentuk partisipasi warga kota Bandung lainnya, seperti keberadaan Relawan Gorong-Gorong yang ada di setiap kelurahan/desa, yang secara rutin membersihkan gorong. Namun demikian, diakui ada stimulan rangsangan dana dari Pemkot.

Sementara itu Wakil Bupati Made Kasta yang memimpin rombongan Pemkab Klungkung mengaku salut dengan apa yang dicapai Kota Bandung. “Sukses kota Bandung semoga bisa menjadi pelajaran bagi kami di Klungkung,” ujar Wabup.

Dikatakan pula, antara Bandung dan Klungkung ada kemiripan dalam visi – misi yakni sama-sama menginginkan masyarakat unggul dan sejahtera. “Ini bentuk kekompakan Pemkot dan warga Bandung,” ujar Kasta. Kasta mengakui ada beberapa hal yang bida diterapkan di Klungkung. Hanya saja untuk itu Wabup Kasta mengaku akan melaporkan semua hasil kunjungan kerja ke Bandung kepada Bupati Klungkung Nyoman Suwirta.

Terkait desentralisasi, sebagaimana di Kota Bandung yang menyerahkan beberapa kewenangannya kepada camat bahkan sampai ke kelurahan, Bupati Klungkung sendiri sebenarnya sudah melakukan hal yang sama. Bupati Suwirta sudah menyerahkan kewenangan dalam hal pengeluaran beberapa ijin kepada camat. Kedepannya, menurut Wabup perlu lebih dimaksimalkan lagi, pelimpahan kewenangan kepada camat sepanjang tidak bertentangan dengan regulasi yang ada. ” Harapan kita, selain untuk mendekatkan pelayanan juga mendorong semangat partisipasi masyarakat dalam mendukung pembangunan, mempercepat pencapaian visi misi kabupaten,” jelasnya. SUS-MB