Foto: I Gusti Agung Ngurah Rai Suryawijaya, Ketua DPC PHRI Kabupaten Badung dan juga Ketua BPPD Kabupaten Badung disebut-sebut sebagai salah satu calon Bupati Badung pada Pilkada Badung 2020.

Badung (Metrobali.com)-

Pilkada (Pemilihan Kepala Daerah) Kabupaten Badung 2020 tampaknya akan berlangsung seru. Walau Bupati Badung saat ini I Nyoman Giri Prasta dipastikan kembali tarung sebagai petahana yang dianggap masih kuat, bukan berarti tidak ada calon penantang atau lawan tanding yang sepadan “baresnya” dengan sosok yang dikenal sebagai “Bupati bares” itu.

Aspirasi dari berbagai kelompok masyarakat pun berembus agar ada setidaknya satu calon kuat yang bisa menandingi Giri Prasta yang maju tarung dengan kendaraan politiknya yakni PDI Perjuangan yang kini memang tengah berjaya di Bali khususnya juga Badung.

Salah satu nama yang cukup santer beredar di masyarakat Badung sebagai calon kuat penantang Giri Prasta yang juga Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Badung itu dalam merebut kursi “Badung Satu” adalah I Gusti Agung Ngurah Rai Suryawijaya.

Seperti diketahui nama dan sosok Rai Suryawijaya juga cukup populer.  Ia merupakan  Ketua DPC PHRI (Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia) Kabupaten Badung dan juga Ketua Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) Kabupaten Badung.

Ia memang bukan politisi murni tapi tokoh profesional yang mengbadikan hampir seluruhnya hidup untuk pariwisata Bali khususnya Badung.

Ditanya terkait namanya beredar di masyarakat Badung untuk diharapkan maju sebagai calon Bupati Badung pada Pilkada 2020, Rai Suryawijaya menjawab diplomatis. Ia mengaku memang tidak terlalu berambisi merebut kursi “Badung Satu”.

“Saya kan bukan orang politik atau pengurus partai politik tapi saya orang profesional di bidang pariwisata. Saya juga tidak terlalu ambisius, kita biarkan seperti air mengalir,” kata Rai Suryawijaya Jumat (5/7/2019).

Namun jika memang diharapkan masyarakat dan juga ada kesempatan dari partai politik pengusung, pria murah senyum ini mengaku siap mengemban amanat rakyat sebagai “murdaning jagad Badung.”

Sebagai orang asli Badung ia mengaku selalu siap mengabdikan diri untuk masyarakat apalagi di Badung. “Dimanapun saya siap. Apalagi saya sudah wakafkan diri saya mengabdi untuk masyarakat di bidang pariwisata sesuai passion dan keahlian saya di bidang pariwisata,” ujarnya.

Harapan pun datang dari masyarakat Badung agar calon pemimpin Badung ke depan adalah tokoh yang paham betul memajukan pariwisata daerah ini yang memang menjadi tulang punggung perekonomian masyarakat.

“Memang harapan itu pasti ada khususnya dari teman-teman di bidang pariwisata. Sebab pariwisata merupakan leading sektor perekonomian dan Badung sangat tergantung dengan sektor pariwisata,” ungkap Rai Suryawijaya.

Sebagai jantung pariwisata Bali, Badung memang sangat tergantung pada sektor pariwisata. Sebagian besar sumber PAD (Pendapatan Asli Daerah) Badung berasal dari sektor ini.

“Bahkan di Badung hampir 80 persen PADnya dari sektor pariwisata yakni bPHR (Pajak Hotel dan Restoran),” terang Rai Suryawijaya.

Jadi sektor pariwisata ini harus terus digalakkan. Pemimpin Badung harus punya komitmen yang kuat membangun pariwisata dan kepercayaan dunia internasional selaku pemasok wisatawan dari mancanegara.

Untuk itulah Rai Suryawijaya berpendapat dalam Pilkada Badung 2020 akan sangat bagus dan ideal jika ada kandidat atau calon Bupati dan Wakil Bupati Badung yang merupakan kolaborasi atau kombinasi antara politisi dan profesional di sektor pariwisata.

“Kolaborasi memang bagus antara politisi dengan profesional di bidang pariwisata seperti yang kita desain KBS-Ace (Koster-Cok Ace) pada Pilgub Bali. Itu bagus. Semoga bisa terjadi di Pilkada Badung,” harap pria yang lebih dari 35 tahun berkecimpung di sektor pariwisata ini.

Sementara itu Komisi Pemilihan Umum (KPU) berencana menggelar Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak pada 23 September 2020. Di Indonesia total ada 270 daerah yang akan menggelar Pilkada Serentak ini baik untuk pemilihan Gubernur, Bupati maupun Walikota.

Rinciannya ada 9 provinsi (pemilihan gubernur dan wakil gubernur), 224 wilayah kabupaten (pemilihan bupati dan wakil bupati) serta 37 kota (pemilihan walikota dan wakil walikota).

Untuk di Bali sendiri tercatat enam daerah yang akan menggelar Pilkada Serentak yakni Kota Denpasar, Kabupaten Badung, Kabupaten Tabanan, Kabupaten Jembrana, Kabupaten Bangli dan Kabupaten Karangasem. (dan)