Poto : Koordinator Agen gas LPG di Jembrana, Nyoman Cahyadi didampingi sejumlah pemilik agen

Jembrana (Metrobali.com)-

Jalan panjang pendistribusian gas LPG 3 Kg menjadikan harga gas LPG melambung tinggi. Disejumlah warung di Kabupaten Jembrana harga gas LPG bervariasi dari kisaran Rp.18 ribu hingga Rp.20 ribu. Bahkan sejak beberapa hari gas yang disubsidi pemerintah ini sulit didapat.

Koordinator Agen gas LPG di Jembrana, Nyoman Cahyadi didampingi sejumlah pemilik agen mengatakan untuk sampai ke konsumen pendistribusian gas LPG 3 Kg melalui beberapa tingkatan mulai dari Pertamina lewat Stasiun Pengisian Bahan Bakar Elpiji (SPBE) disalurkan ke agen. Dari agen ke pangkalan.

“Dari pangkalan kemudian didistribusikan oleh pengecer ke warung-warung tempat konsumen membeli sehari hari” ujar Cahyadi, Jumat (22/6).

Menurutnya, dengan alur distribusi seperti itu sangat sulit mengawasi harga maupun pasokan ke warung-warung. Harga sejatinya bisa ditekan jika pemilik warung langsung mengambil gas LPG 3 Kg ke pangkalan-pangkalan resmi. Karena sesuai dengan ketetapan pemerintah, agen menjual gas LPG 3 Kgkepada pangkalan seharga Rp.13.550 dan pangkalan mejual ke pengecer Rp.14.500.

“Sebenarnya kami sudah menghimbau agar warung membeli langsung ke pangkalan sehingga mendapatkan harga Rp14.500. Tapi kenyataannya masih banyak warung yang mengandalkan kiriman dari pengecer” jelasnya.

Pendistribusian seperti itu dibenarkan oleh Krisna, salah seorang pemilik agen di Kecamatan Jembrana. Menurutnya jarang ada pemilik warung yang membeli langsung ke pangkalan. Seperti pangkalan di Desa Pengambengan yang ternyata sering masih tersisa, padahal dirinya tidak terlalu banyak menaruh gas LPG disana.

“Katanya gas sulit didapat, setelah saya cek ternyata masih banyak. Supaya masyarakat bisa mendapatkan langsung saya kirim ke warung-warung” ungkapnya.

Pewarta : Komang Tole