panusunan siregar 1

Denpasar (Metrobali.com)-

Bali mengalami inflasi perdesaan sebesar 2,85 persen selama bulan Desember 2014, lebih tinggi dibanding angka rata-rata nasional pada bulan yang sama tercatat 2,72 persen.

“Dari 33 provinsi di Indonesia yang menjadi sasaran survei, seluruhnya mengalami inflasi perdesaan,” kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali, Panusunan Siregar di Denpasar, Minggu (4/1).

Ia mengatakan, Bali menempati urutan kedelapan dari 33 provinsi di Indonesia yang mengalami inflasi perdesaan.

Inflasi perdesaan tertinggi terjadi di Jawa Timur mencapai 3,23 persen dan inflasi perdesaan terendah di Maluku 1,64 persen.

Panusunan Siregar menambahkan, kondisi inflasi perdesaan di Bali lebih tinggi dari rata-rata nasional akibat turunnya nilai tukar petani sebesar 2,17 persen dari bulan sebelumnya 106,36 persen menjadi 104,19 persen.

NTP merupakan salah satu indikator untuk melihat tingkat kemampuan daya beli petani di tingkat perdesaan. Demikian juga mampu menunjukkan daya tukar dan produk pertanian terhadap barang dan jasa yang diperlukan petani untuk konsumsi rumah tangga maupun biaya produksi produk pertanian.

Panasunan Siregar menambahkan, hasil pantauan harga-harga selama bulan Desember2014 menunjukkan, menurunnya NTP Bali sebagai akibat naiknya indeks yang diterima petani (Lb) sebesar 0,46 persen, lebih rendah dibandingkan kenaikan indeks yang dibayar petani sebesar (Lb) sebesar 2,55 persen.

Menurunnya NTP Bali dipengaruhi oleh berkurangnya semua subsektor yakni yakni subsektor tanaman perkebunan rakyat sebesar 3,47 persen, hortikultura 2,85 persen, perikanan 2,05 persen, tanaman pangan 1,78 persen, dan peternakan 0,61 persen.

Berbagai komoditas pertanian yang dihasilkan petani, kata dia, dikelompokkan ke dalam lima subsektor, yakni tanaman pangan, hortikultura, tanaman perkebunan rakyat, peternakan, dan perikanan.

Nilai tukar petani diperoleh dari perbandingan indeks yang diterima petani terhadap indeks harga yang dibayar petani semakin tinggi NTP dan semakin kuat pula tingkat kemampuan daya beli petani.

NTP juga menunjukkan daya tukar dari produk pertanian terhadap barang dan jasa yang diperlukan petani untuk konsumsi rumah tangga, ujar Panasunan Siregar.AN-MB