Gede Pradnyana
Nusa Dua (Metrobali.com)-
Cadangan minyak mentah Indonesia semakin menipis sekitar 3,6 milyar barel, sementara per tahun Indonesia mengambil 300 juta barel dari cadangan tersebut. Bisa dibayangkan sisa cadangan mentah kita tinggal berapa? Hal ini disampaikan Sekretaris Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Gede Pradnyana, Selasa (2/9) usai press conference Nace International East Asia & Pacific Rim Area Conference & Expo 2014 di Nusa Dua, Bali.

Sebagai pembanding cadangan minyak mentah di lapangan Minas, Riau sebanyak 9 milyar barel namun menurutnya cadangan di Minas tersebut sudah habis. Sementara it, produksi nasional minyak mentah hampir 40 persen berasal dari provinsi Riau yakni di Lapangan Minas dan Duri.
 
“Cadangan kita di masa lalu capai 26 milyar barel lebih, 22 milyar sudah kita kuras sisanya 3,6 milyar setiap tahun kita mengambil 300 juta barel silahkan dihitung sisanya berapa,” tukas Pradnyana.
 
Maka dari itu, imbuhnya Indonesia membutuhkan kilang minyak baru, karena beberapa kilang seperti di Indramayu, Plaju, Balongan, usianya sudah sangat tua. Namun membuat kilang baru bukanlah hal yang mudah.
 
Pihaknya, sudah mengusulkan kepada pemerintah untuk segera melakukan pembangunan kilang minyak baru agar mampu memproduksi minyak lebih banyak lagi. Saat ini pemerintah dan Pertamina masih bingung  menentukan siapa yang akan membangun kilang minyak.
 
“Hingga saat ini masih menjadi pertanyaan kewenangan siapa yang akan membangun kilang minyak? Pertamina milik BUMN ada UU yang memperhitungkan keuntungan, dan disana harus ada hitung-hitungan. Apabila Pertamina yang membangun kilang minyak dan margin yang didapat  itu kecil maka itu tidak bisa, dan yang bangun harus pemerintah,”paparnya.
 
Seperti diberitakan sebelumnya, Menteri Energi Sumber Daya Mineral ( ESDM) telah melakukan MoU dengan Negara Irak, yang disebut kerjasama LOI (letter of intens) pasokan minyak mentah untuk kilang Indonesia. Irak dijinkan membangun kilang minyak di Indonesia.
 
Jero Wacik mengatakan bahwa investasi untuk membangun kilang minyak sekitar Rp90 triliun. Namun menurut Pradnyana,  anggaran yang dibutuhkan untuk membangun kilang minyak baru berkisar 2 Milyar USD lebih. Hingga saat ini pemerintah belum memutuskan apakah akan segera membangun kilang tersebut karena terkendala eksplorasi, dana dan perijinan.SIA-MB