bebek_betutu Gianyar

Gianyar (Metrobali.com)- 

Gianyar Culinary Festival (GCF) merupakan sebuah festival tahunan yang didedikasikan dalam rangka menyambut HUT Gianyar ke-243 yang diselenggarakan pada tanggal 19 – 22 April, 2014. Festival ini merupakan wahana berupa forum pertemuan bagi para Praktisi, Profesional Chef, Pecinta Kuliner, Ahli Hortikultura, Ahli Peternakan, Para Pengusaha, Hotelier, Komunitas Petani, Pelajar dan Mahasiswa serta Masyarakat umun dalam kerangka dialog lintas batas dan pemahaman yang berbasis pada pengembangan dan perluasan pengetahuan mengenai green yang berarti hijau dan juga produk hortikultural.

Menurut Ketua Panitia Penyelenggara Yoke Darmawan, visi dari festival ini adalah menjadikan Gianyar sebagai kabupaten yang peduli terhadap produk green & horticultural yang dikemas dalam sajian kuliner. Sedangkan misi dari festival ini yaitu untuk memberdayakan potensi sumber daya alam terutama dari sektor pertanian dan perkebunan, meningkatkan produktivitas dan perekonomian petani, menumbuhkan berbagai kerjasama dibidang green and horticultural dengan sejumlah pihak serta pengembangannya demi kemajuan Kabupaten Gianyar. Upaya ini diharapkan mampu mengurangi ketergantungan terhadap produk hortikultural impor dan olahannya untuk menuju Kabupaten Gianyar yang lebih mandiri dan pulau Bali secara keseluruhan.

Beberapa komitmen yang diharapkan sebagai “output” acara ini adalah difasilitasikannya kerjasama pengusaha seperti Sababay Winery dengan petani dan Dinas Pariwisata untuk membuka lahan perkebunan anggur (Vineyard). Selain itu juga secara general festival ini berfungsi sebagai jembatan yang menghubungkan antara permintaan pasar dan penawaran yang harus disediakan agar terjalin hubungan yang tersinkronisasi sehingga diharapkan dapat menjadi ajang dalam pengembangan dan pelestarian produk-produk Nusantara.

Dikatakan, salah satu peristiwa penting yang ingin diangkat dalam festival ini adalah dijadikannya Bunga Pucuk sebagai icon Kabupaten Gianyar yang melambangkan kesetiaan dan kesadaran menjaga alam. “Dengan diselenggarakannya festival ini, kami mengajak seluruh masyarakat khususnya di Kabupaten Gianyar untuk bersama-sama mengembalikan orientasi kita ke Alam di mana kaki berpijak. Segalanya harus dimulai dari kita yaitu dengan menghargai buah lokal, lestarikan kuliner lokal, hijaukan lingkungan, dan kenali potensi alam sekitar”.

Bupati Gianyar A. A Gde Agung Bharata menegaskan, “mulai gunakan buah lokal untuk upacara adat (gebogan), karena itu merupakan langkah sederhana yang bermakna” demikian sambungnya. Festival ini ini juga sekaligus untuk memperkenalkan produk Green & Horticultural khususnya di Sekolah Pariwisata, Hotel dan Restoran, melahirkan regulasi yang mewajibkan pelaku pariwisata hotel dan restoran di pulau Bali untuk menggunakan hasil bumi Gianyar.

Acara ini diprakarsai oleh Pemerintah Kabupaten Gianyar dan didukung oleh seluruh Dinas yang merekomendasikan pelaksanaannya kepada Sababay Winery, ICA (Indonesian Chef Association) dan UCC (Ubud Chef Community), bekerjasama dengan AGI (Akademi Gastronomi Indonesia), JCI (Junior Chamber International), P3I (Persatuan Perusahaan Periklanan Indonesia), PHRI (Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia), serta berbagai komunitas, organisasi dan masyarakat. RED-MB