Jakarta (Metrobali.com)-

Organisasi Pangan dan Pertanian PBB (FAO) menyatakan wilayah Asia-Pasifik, termasuk Republik Indonesia, berhasil mencapai Tujuan Pembangunan Milenium dengan mengurangi proporsi penderita kelaparan hingga separuhnya pada 2015.

“Ini merupakan pencapaian bersejarah, tonggak prestasi luar biasa yang patut dibanggakan oleh wilayah Asia-Pasifik,” kata Asisten Direktur-Jenderal dan Wakil Regional FAO Hiroyuki Konuma dalam rilis Pusat Informasi PBB (UNIC) yang diterima di Jakarta, Sabtu (20/6).

Dia memaparkan jika kita melihat wilayah tersebut secara keseluruhan, maka sekitar 24 persen populasinya menderita kekurangan gizi saat penetapan MDG pada tahun 1990. Kini, persentase tersebut telah berkurang separuhnya hingga sebesar 12 persen.

Dengan demikian, lanjutnya, telah mencapai Tujuan Pembangunan Milenium untuk menanggulangi kelaparan.

Berdasarkan data FAO, penurunan terbesar dalam proporsi penderita kelaparan selama periode 25 tahun tersebut terjadi di Tiongkok (60,9 persen), Thailand (78,7 persen), Vietnam (75,8 persen), dan Indonesia (61,6 persen).

Namun, walaupun Asia Pasifik secara keseluruhan telah mencapai target proporsi penanggulangan kelaparan MDG, pencapaian tersebut masih kurang merata pada tingkat subregional.

“Sayangnya, Asia Selatan belum berhasil meraih kesuksesan yang sama dengan Asia Timur dan Asia Tenggara, kedua subwilayah yang telah mencapai penurunan terbesar dalam proporsi populasi kurang gizi,” ujar Konuma.

Konuma menyebutkan bahwa tantangan akan ada. Walaupun saat ini dunia memproduksi cukup bahan pangan, tantangan untuk memastikan semua orang mendapatkan cukup makanan menjadi semakin besar saat populasi dunia diperkirakan akan meningkat hingga lebih dari sembilan miliar jiwa pada tahun 2050.

Terdapat juga sejumlah tantangan lain yang harus dihadapi, seperti obesitas, terutama di Kepulauan Pasifik, dan gizi buruk atau kelaparan tersembunyi.

Ia mengemukakan, hal terpenting untuk mengentaskan kelaparan adalah penyediaan dukungan terhadap keluarga dan petani kecil yang memproduksi sebagian besar bahan pangan kita, namun sering kali terhimpit kemiskinan dan rentan terhadap ketidakamanan pangan.

Sebelumnya diwartakan, Menteri Sosial Khofifah Indar Parswansa menyampaikan pesan Presiden Joko Widodo kepada masyarakat di Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS) di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) agar jangan ada warga yang kelaparan.

“Bantuan ini, beras, mie instan, kecap dan sebagainya hanya sementara. Pak Kades, Pak Camat, pesan Presiden sampaikan bantuan ini kepada masyarakat,” kata Mensos di desa Toineke Kecamatan Kualin Kabupaten TTS, Rabu (17/6).

Mensos mengatakan, saat Presiden mendapat informasi adanya warga yang rawan pangan di TTS, langsung memerintahkan Mensos untuk mengecek ke lapangan.

Mensos juga mengingatkan bupati setempat agar jangan ada terjadi warga yang kelaparan. Untuk memastikan ketersediaan pangan masyarakat, Mensos meminta agar distribusi pangan dapat segera disalurkan. AN-MB