Denpasar (Metrobali.com)-

Program Jamiman Kesehatan Nasional yang telah diluncurkan sejak 1 Januari 2014 oleh Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan, akhirnya di launching di Provinsi Bali oleh Gubernur Bali Made Mangku Pastika di Wiswa Sabha Utama Kantor Gubernur Bali, Kamis (9/1).

Dalam sambutannya Gubernur Bali Made Mangku Pastika mengapresiasi keberadaan program JKN ini. Menurutnya Program yang sudah mencakup kepesertaan dari Jamkesmas, Askes, Jamsostek dan Asabri dan merupakan salah satu program yang mampu memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu.

Lebih lanjut Pastika menambahkan dari apa yang telah dia lihat saat melakukan sidak di beberapa rumah sakit, bahwa tidak ada hambatan dalam pelaksanaan JKN di Bali.

“Setelah saya melakukan sidak di beberapa rumah sakit kemarin, saya lihat semuanya sudah berjalan dengan baik, tidak terlihat adanya benturan antara JKBM miliki kita dengan JKN ini, saya harap ini dapat berjalan dengan baik,” tegas Pastika. Pastika juga merasa program JKN ini diilhami dari JKBM ini.

” Saya rasa mungkin JKN ini diilhami dari JKBM yang ada di Bali ini, kara saya juga sering bercerita kepada Presiden tentang bagaimana JKBM tersebut, namun sampai saat ini JKBM itu belum pernah dilaunching karena saya merasa masih harus lebih disempurnakan lagi,” jelasnya.

Selanjutnya Pastika juga berencana membahas format baru untuk JKBM di tahun 2015, “ Dengan adanya JKN ini, mari bersama-sama kita pikirkan bagaimana kedepannya JKBM tersebut, apakah polanya sama seperti saat ini atau mengikuti BPJS dengan bergabung bersama JKN, jadi inilah yang harus kita pertimbangkan, jika kita masih mencakup 2,7 juta masyarakat Bali yang belum masuk JKN ke dalam JKBM tentunya kita akan mempersiapkan anggaran 700 milyar yang terdiri dari 400 milyar dana Pemprov dan 300 milyar dari kabupaten/kota di tahun 2015 nanti, “ urainya.

Menurut  Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali dr. Ketut Suarjaya, MPPM, kepesertaan asuransi yang masuk program JKN per 1 Januari 2014 di Provinsi Bali berjumlah 1.419.730 jiwa yang terdiri dari peserta Askes, Jamkesmas/PBI, Jamsostek, TNI dan POLRI, yang akan dilayani 365 unit fasilitas primer seperti Puskesmas dan Klinik serta 29 unit fasilitas lanjutan yakni RS Swasta, RSUD dan RSUP.

Selain itu dalam upaya menunjang pelaksanaan JKN tersebut sesuai dengan program Pemprov Bali akan dilakukan pengembangan fasilitas pelayanan kesehatan meliputi menambah 20 unit Puskesmas rawat inap di seluruh Bali, menambah 3 unit RS Pratama serta membangun RS Pemprov Bali bertaraf Internasional serta memperluas tempat tidur kelas II dan menambah unit mobil ambulance, selain berupa fasilitas pengembangan sistem pelayanan kesehatan juga akan turut dimantapkan.

Sementara itu menurut Kepala Divisi Regional XI (Bali, NTB, NTT) BPJS Kesehatan Dr. dr. Ni Made Ayu Sri Ratna Sudewi, MM, Ak, menyatakan pihaknya sangat berharap JKBM ini bisa segera bergabung dengan JKN ini karena nantinya di tahun 2019, JKN ini diharapkan akan mencakup seluruh masyarakat Indonesia, dari seluruh kabupaten/kota yang ada di Indonesia terdapat 107 kabupaten/kota yang telah mengintegrasikan program jaminan kesehatannya dengan JKN.DA-MB