Bupati Giri Prasta saat menghadiri puncak karya Pitra Yadnya dan Manusa Yadnya, Desa Adat Belok, Desa Belok Sidan, Kecamatan Petang, Minggu (28/8).

Gelar Karya Pitra dan Manusa Yadnya Secara Bersama

Badung, (Metrobali.com)

Krama Desa Adat Belok Kecamatan Petang menggelar Karya Pitra Yadnya (memukur kinembulan) lan Manusa Yadnya yang rutin dilaksanakan setiap 5 tahun sekali secara bersama-sama, dalam pelaksanaan upacara memukur Kinambulan yang dilaksanakan lima tahun sekali ini yang dapat di bilang “Agate, Watemana, Anegata dalam istilah Anepidan, Anejani, Ane kelteka Ane Pidan Luung Lestariang Ane Jelek Kutang, Ane Jani Bahagia, Ane Kelteke Paripurnayang”. Dimana semangat krama Desa Adat Belok ini mendapat apresiasi positif dari Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta saat menghadiri puncak karya Pitra Yadnya dan Manusa Yadnya, Desa Adat Belok, Desa Belok Sidan, Kecamatan Petang, Minggu (28/8).

Bupati Giri Prasta memberikan apresiasi dan dukungan atas semangat persatuan yang telah ditunjukkan krama Desa Adat Belok untuk melaksanakan yadnya bersama-sama sebagai wujud dharmaning leluhur. Atas nama Pemkab. Badung Bupati Giri Prasta sangat mendukung, semoga karya ini berjalan dengan baik. Selain beri dukungan Bupati Giri Prasta, juga memberi bantuan dana BKK perubahan tahun 2022 sebesar Rp 350 juta, secara Pribadi Rp 10 juta, dilanjutkan bantuan dari Anggota DPRD I Gst Lanang Umbara Rp 5 juta dan I Gst Ayu Agung Inda Trimafo Yudha Rp 5 juta, dari Bima Nata sebesar Rp 5 juta dan Perbekel Rumawan Rp 5 juta.

Bupati Giri Prasta dalam sambutannya menekankan pentingnya karya Pitra Yadnya Kinembulan dan Manusa Yadnya tersebut, menurutnya upacara pitra yadnya/atiwa-tiwa, atma wedana dan sarwa prakerti ini merupakan sebuah sarana upacara untuk menyucikan atma sehingga menjadi dewa hyang guru dan melinggih di merajan rong tiga. Banyak rangkaian dari upacara nyekah yang patut dilaksanakan oleh krama sebagai peserta nyekah, mulai dari ngangget don bingin, murwa daksina, meprelina puspa, meajar-ajar dan terakhir mamitang ke pura dalem dan ngelinggihang di masing-masing merajan. Selain itu dalam prosesi meajar-ajar ada yang disebut catur loka pala, diantaranya meajar-ajar ke utara di Pura Beratan, barat ke Batu Kau, selatan ke Uluwatu, dan timur ke Goa Lawah. “Yang terakhir dan utama adalah saat ngelinggihang disebut Dewa Pratista bermakna menyatukan bumi dengan langit dengan konsep padu muka. Kami harapkan, semua prosesi upacara tersebut dapat diikuti oleh semua keluarga sebagai tanggung jawab serta wujud bakti kita kepada leluhur yang diupacarai,” pintanya.

Dalam kesempatan ini turut mendampingi Bupati Giri Prasta, Anggota DPRD Badung I Gst Ayu Agung Inda Trimafo Yudha, I Gst Lanang Umbara, Perwakilan Dinas Kebudayaan Badung, Camat Petang A A Ngr Raka Sukaeling, serta Tripika Kecamatan Petang, mantan Plt Camat Petang I Gst Bagus Adi Parwata, Perbekel Desa Belok Sidan I Made Rumawan, Bendesa Adat Belok I Made Putrajaya serta tokoh masyarakat setempat.

Sementara itu manggala karya I Ketut Mariawan menyampaikan terima kasih kepada Bupati Giri Prasta, Anggota DPRD Badung dan aparat terkait yang telah menghadiri dan ikut mendoakan agar karya ini dapat terlaksana dengan baik dan lancar. Dilaporkan karya Pitra Yadnya lan Manusa Yadnya di Desa Adat Belok ini sudah berjalan mulai Rahina Sukra Kliwon Medangkungan, Tanggal 12 Agustus 2022, dimana karya ini dilaksanakan setiap 5 tahun sekali. Dalam acara Memukur kali ini diikuti 19 sawa, metatah/potong gigi 28 orang, mepetik 23 orang.

“Dan untuk biaya yang kami habiskan untuk pelaksanaan upacara Pitra Yadnya lan Manusa Yadnya ini belum bisa kami pertanggungjawabkan dikarenakan acara ini masih berjalan sampai acara puncak pada tanggal 31 Agustus yang akan datang,” imbuhnya.

Sumber : Humas Badung

Editor : Sutiawan