Keterangan foto: Rabu (4/4) pihak BPBD melakukan peninjauan dibeberapa titik lokasi banjir/MB

Buleleng, (Metrobali.com) –

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Buleleng berusaha mengurangi tingkat kebanjiran yang selama ini melanda Kota Singaraja. Terdapat beberapa titik rawan banjir diseputaran Kota Singaraja, diantaranya Kelurahan Kampung Anyar, Kelurahan Kampung Baru, Kelurahan Banyuning, Kelurahan Kaliuntu, Desa Panji, Desa Sambangan, Desa Baktiseraga serta desa/kelurahan lainnya. Banjir kerap memasuki perumahan warga serta membanjiri ruas jalan raya seperti di jalan A. Yani, Jalan Patimura, Jalan Pulau Obi, Jalan Srikandi, Jalan Surapati, dan di Jalan Raya Sangsit.

Setelah melakukan pemetaan terhadap titik rawan banjir, selanjutnya pada Rabu (4/4) pihak BPBD melakukan peninjauan dibeberapa titik lokasi banjir. Salah satunya di jalan A. Yani tepatnya di depan dealer Kawasaki. Mengingat hujan yang mengguyur Kota Singaraja pada hari Kamis (22/3) lalu, mengakibatkan meluapnya air dari saluran air got tersebut. Sehingga jalan Ayani tergenang banjir hingga selutut orang dewasa. Setelah ditinjau, penyebab banjir di lokasi tersebut diakibatkan adanya beton setebal 30cm yang mempersempit saluran air got. Melihat kondisi ini, pihak BPBD Buleleng secara langsung melakukan tindakan dengan melakukan pembongkaran beton yang mempersempit saluran air tersebut.

Menurut pengakuan Kadek Sudarmini pegawai salah satu toko yang dekat dengan lokasi pembongkaran mengatakan, memang benar pusat banjir terjadi dari saluran tersebut. Ia menjelaskan air yang meluap dari saluran tersebut sangat besar sehingga banjir juga menggenangi toko tempatnya bekerja. “Saya melihat langsung saat air meluap, memang benar dari sana keluarnya,” ungkapnya. Sudarmini berharap setelah pembongkaran beton tersebut banjir tidak akan terjadi lagi. “Mudah-mudahan nanti ga banjir lagi,” harapnya.

Sementara itu, Kepala BPBD Buleleng I Made Subur,SH menjelaskan, pembongkaran tersebut dilakukan karena laporan dari masyarakat yang mengatakan pusat banjir ada di saluran tersebut. Ia mengatakan, dengan adanya informasi itu, BPBD Buleleng langsung bertindak melakukan pembongkaran. “Kami langsung turun ke lokasi dan benar bahwa adanya penyempitan di saluran ini,” ungkapnya. Melihat adanya penyempitan tersebut, Made Subur langsung memerintahkan stafnya untuk melakukan pembongkaran. “Dengan alat seadanya, kami langsung bongkar agar air tidak meluap lagi kalau ada hujan deras,” katanya.  Menurutnya, beton ini sengaja dibuat oleh pemilik lahan tersebut. “ Awalnya saluran ini tingginya 1,5 meter tapi sekarang ada beton 30 meter yang mengurangi tinggi saluran. Ini ada unsure kesengajaan dibuat oleh pemilik lahan, kami tetap bongkar saja dan mengembalikan saluran seperti semula,” tandasnya. 

Pewarta: Komang Sadarsana

Editor: Hana Sutiawati