Jakarta (Metrobali.com)-

PT Banten West Java Tourism Development Corporation (BWJ) menyatakan siap mendukung target pemerintah untuk mencapai devisa negara dari wisatawan mancanegara (wisman) tahun 2015 sebesar 12,05 miliar dolar AS atau setara dengan Rp 150 triliun melalui operasionalisasi Kawasan Ekonomi KHusus (KEK) Tanjung Lesung.

Direktur Utama PT. BWJ Setiawan Mardjuki dalam keterangan tertulis di Jakarta, Sabtu (21/2), menyatakan operasional Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) atau special economic zone Tanjung Lesung diyakini menjadi salah satu upaya dukungan tersebut.

Pasalnya, KEK Tanjung Lesung dikembangkan sebagai International World Class Destination, di atas lahan 1500 ha dan memiliki garis pantai sepanjang  13 km dengan fasilitas terintegrasi berkelas dunia dan daya tarik alam dengan budayanya.

“Kami siap mendukung target-target pencapaian devisa negara dari sektor pariwisata, khususnya yang berbasis maritim. Bangsa kita harus memiliki keunggulan daya saing di bidang pariwisata dari negara lain,” ujar dia.

Bahkan, tambahnya, target tersebut akan terlampaui jika memperhitungkan devisa dari wisatawan domestik.

Menurut dia, operasional KEK Tanjung Lesung, sesuai dengan amanat Peraturan Pemerintah (PP) No. 26/2012 tentang KEK Tanjung Lesung, harus beroperasi pada akhir Februari 2015 yang bertujuan untuk mendorong investasi, khususnya di sektor pariwisata.

Dengan demikian, secara nasional investasi, sektor pariwisata mampu memberikan kontibusi 12 persen terhadap investasi nasional dari realisasi selama ini sekitar 5-6 persen.

“Apalagi, pemerintah segera menerbitkan insentif fiskal bagi Kawasan Ekonomi Khusus untuk mempermudah para investor. Sehingga saat ini menjadi peluang yang sangat bagus untuk berinvestasi di KEK Tajung Lesung,” kata Setiawan.

Hingga saat ini, lanjut Setiawan, dengan lahan seluas 1.500 hektare (ha), KEK Tanjung Lesung telah memiliki sejumlah penginapan bertaraf internasional Selain itu, kata dia, pihaknya juga tengah bersiap untuk meningkatkan berbagai infrastruktur dan fasilitas pendukung lainnya.

Dikatakannya, wisatawan tak hanya dapat melakukan aktivitas olahraga air, namun juga berpartisipasi melestarikan lingkungan laut dengan mempelajari cara transplantasi terumbu karang di lokasi konservasi yang terletak di tengah laut.

Sementara itu, terdapat dua proyek infrastruktur besar yang sedang dikembangkan di Tanjung Lesung, yaitu, Bandar Udara Banten Selatan dan Jalan Tol Serang – Panimbang yang melalui jalan tol Jakarta-Merak.

Pemerintah menargetkan kunjungan wisman meningkat menjadi 20 juta wisatawan dan wisatawan domestik naik menjadi 275 juta (2019) dari 9,44 juta wisman dan 210 juta wisatawan domestik (2014).

Setiawan mengatakan, dengan target pemerintah tersebut, maka diharapkan KEK Tanjung Lesung dapat berkontribusi dalam membuka lapangan kerja baru bagi 300 ribu orang secara langsung, dan jutaan orang lainnya secara tidak langsung dan tenaga kerja ikutan di sektor informalnya bila seluruh lahan telah dikembangkan.

“kami optimistis mampu turut mendukung target pencapaian devisa negara dari industri pariwisata khususnya yang berbasis maritim. Apalagi, saat ini Tanjung Lesung mampu mendatangkan sekitar 250.000 wisatawan per tahunnya,” katanya. AN-MB