Gubernur Pastika pastikan Bali aman dikunjungi
Gubernur Pastika pastikan Bali aman dikunjungi

Badung (Metrobali.com)-

Basarnas memiliki peran penting dalam tanggap darurat saat terjadi bencana sesuai yang diatur dalam Undang-Undang Nomor 29 tahun 2014. Dengan visi mensukseskan operasi SAR yang efisien dan kredible serta misi menjalankan operasi SAR yang efektif dan aman, Basarnas berkomitmen menjadi yang terdepan dalam penanganan musibah dan bencana alam untuk menyelamatkan jiwa manusia dan meminimalkan resiko.
Hal itu dikatakan Direktur Operasi SAR Basarnas, Brigjen TNI (Mar), Ivan Ahmad Rizki Titus, usai pembukaan pertemuan International Search and Rescue Advisory Group (INSARAG), Rabu (18/10), di Kuta.
Dikatakan, Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) sebagai institusi yang berada dibawah naungan INSARAG dalam melakukan pencarian dan pertolongan pada bencana perkotaan, menggelar kegiatan bertaraf internasional INSARAG Team Leader Meeting 2017.
“INSARAG adalah sebuah jaringan global dengan anggota lebih dari 80 negara dan organisasi dibawah payung PBB”, ujarnya.
Brigjen TNI (Mar) Ivan juga mengatakan, terkait kondisi Gunung Agung saat ini, Basarnas merespon cepat kemungkinan jika terjadi erupsi. Sebagai lembaga pemerintah di bidang pencarian dan pertolongan yang sarat nilai-nilai kemanusiaan, tentunya memiliki tanggungjawab terhadap keselamatan nyawa manusia dari ancaman bencana alam.
Sementara itu, Gubernur Bali Made Mangku Pastika, yang hadir di pertemuan ini, menyatakan mengapresiasi Basarnas yang telah menjadi tuan rumah INSARAG Team Leader Meeting 2017 ini. Gubernur Pastika juga menyampaikan peserta pertemuan internasional yang dihadiri 56 negara ini, dapat menginformasikan ke negara asalnya bahwa Bali saat ini masih aman dikunjungi.
“Bali itu aman dikunjungi, kecuali gunungnya”, ucap Gubernur Pastika, disambut tawa dari peserta.
Dikatakannya juga, para peserta pertemuan INSARAG ini, peserta bisa berkeliling melihat Bali dan dapat melihat langsung bagaimana manajemen penanganan bencana yang telah dilakukan kepada warga pengungsian.
“Kita harap peserta dapat melihat manajemen penanganan bencana, seperti manajemen logistik, manajemen para pengungsi, manajemen pemerintah dan manajemen yang lain. Bagaimanapun juga bencana ini memerlukan manajemen yang baik dan mengurangi sejauh mungkin korban jiwa maupun harta benda”, ujar mantan Kapolda Bali ini.
Gubernur Pastika kembali menegaskan, status “awas” terhadap kondisi Gunung Agung, jangan sampai memberi informasi yang justru merugikan Bali secara umum. Karena itu, lewat pertemuan internasional ini, sudah membuktikan bahwa Bali masih sangat aman untuk didatangi.
“Pertemuan ini memberi banyak manfaat, bahwa Bali aman dikunjungi, dan kedua, pertemuan ini dapat memberikan nasehat-nasehat kepada Bali bagaimana kita seharusnya mengelola bencana alam seperti ini”, tutup Gubernur Pastika. ARI-MB