Ilustrasi senja kala media cetak. Foto: Unsplash
Jakarta, (Metrobali.com)’

‘Video kill the radio star’, video membunuh para bintang radio, mungkin kalian pernah mendengar istilah tersebut dalam penggambaran pergantian era para bintang radio dengan kemunculan era video. Hal serupa terjadi pada media cetak dengan kehadiran gadget.

Surat kabar Express yang diterbitkan oleh Washington Post, menjadi media cetak terbaru yang menyusul senja kala. Media kepunyaan si orang terkaya dunia Jeff Bezos ini, dengan berat hati harus gulung tikar. Semua karyawannya pun terkena PHK.

‘Ponsel membunuh media cetak’, setidaknya demikian pernyataan pihak Express pada cover di koran terakhir yang diterbitkannya. Dikutip detikINET dari Fast Company, Minggu (15/9/2019), cover tersebut bergambar kotak surat kabar berwarna kuning yang tampak tergeletak begitu saja.

Tulisan besar ‘Hope you enjoy your stickin’ phones.’ menegaskan pernyataan bahwa surat kabar mereka kalah dalam persaingan dengan media digital yang bisa dikonsumsi orang lewat smartphone, tablet atau gadget lainnya.

Express menggunakan cover di koran terakhirnya untuk menjelaskan bahwa mereka dibunuh oleh keoutusan sistem metro di Washington D.C untuk menginstall WiFi. Meski surat kabar tersebut diberikan secara gratis untuk para penumpang metro, nyatanya tetap kalah pamor dengan konten digital di ponsel.

Sebelumnya memang telah diberitakan bahwa alasan penutupan adalah karena tren membaca berita sudah berpindah ke internet serta seretnya iklan.

Sirkulasi koran Express telah anjlok menjadi 130 ribu eksemplar, dari angka 190 ribu eksemplar tahun 2007. Washington Post menyatakan makin banyaknya akses WiFi membuat Express tak dapat bertahan.

 

Sumber : Detiknews