Manajer PT Angkasa Pura I Bandar Udara Internasional Ngurah Rai, I Gusti Ngurah Ardita

Kuta, Bali (Metrobali.com)-

PT Angkasa Pura I Bandar Udara Internasional Ngurah Rai, Bali, mengawasi pergerakan burung dan hewan lain yang ditemukan di sekitar kawasan bandara guna menjaga keselamatan lalu lintas penerbangan di bandara setempat.

“Kami memiliki alat pengusir burung yang mengeluarkan suara termasuk petugas pengusir burung yang mobilisasi dari ujung selatan hingga barat kawasan bandara,” kata Co-General Manajer PT Angkasa Pura I Bandar Udara Internasional Ngurah Rai, I Gusti Ngurah Ardita di Kuta, Kabupaten Badung, Bali, Rabu (25/2).

Menurut dia, pengawasan rutin terhadap burung tersebut merupakan salah satu hal yang sangat krusial dalam menciptakan kelancaran dan keselamatan ketika pesawat terbang hendak lepas landas atau mendarat.

Apalagi di musim hujan saat ini, banyak burung mencari makan di kawasan landasan pacu bandara mengingat kondisi di sisi “runway” masih berumput.

Pihaknya telah berkoordinasi intens dengan Otoritas Bandara dan Airnav Indonesia dalam upaya menjaga keselamatan bandara.

Dari pantauan Antara, sejumlah burung berwarna putih cukup banyak berkeliaran di sekitar landasan pacu yang masih berumput.

Burung-burung tersebut diduga terbang dari kawasan hutan mangrove yang berada di sisi barat bandara kebanggaan masyarakat Pulau Dewata itu.

Sebelumnya pada Jumat (13/2) pesawat maskapai penerbangan AisAsia dengan nomor QZ-506 rute Denpasar-Singapura terpaksa membatalkan penerbangannya sesaat sebelum lepas landas karena diduga salah satu mesin pesawat menabrak seekor burung.

Peristiwa yang terjadi sekitar pukul 13.24 WITA itu akhirnya membuat pilot memutuskan untuk kembali ke apron dan melapor kepada petugas Air Traffic Control.

Meski demikian, seluruh penumpang yang berjumlah 96 orang dalam keadaan selamat dan dialihkan menggunakan armada lain dan diberangkatkan pukul 16.00 WITA. AN-MB