Foto: Anggota Komisi VI DPR RI Dapil Bali Gde Sumarjaya Linggih yang akrab disapa Demer mensosialisasikan Empat Pilar Kebangsaan Aula SMK Pariwisata Triatma Jaya Badung, pada Selasa, 7 Mei 2024.

Badung (Metrobali.com)-

Anggota Komisi VI DPR RI Dapil Bali Gde Sumarjaya Linggih yang akrab disapa Demer terus membumikan dan mensosialisasikan Empat Pilar Kebangsaan di berbagai lapisan Masyarakat termasuk kalangan generasi muda seperti siswa sekolah. Kali ini Sosialiasi Empat Pilar Kebangsaan dilakukan di Aula SMK Pariwisata Triatma Jaya Badung, pada Selasa, 7 Mei 2024. Seminar Empat Pilar Kebangsaan ini disambut antusias ratusan orang siswa-siswi SMK Pariwisata Triatma Jaya Badung.

Gde Sumarjaya Linggih adalah sosok yang tidak hanya berbicara tentang kemajuan, tetapi juga bertindak untuk membumikan dan memasyarakatkan nilai-nilai penting bagi bangsa kita. Di tengah gemerlapnya dunia politik, ia menemukan waktu untuk mengajak kalangan muda, termasuk siswa-siswi SMK Pariwisata Triatma Jaya Badung, untuk memahami Empat Pilar Kebangsaan.

Adapun Empat Pilar Kebangsaan yang disosialisasikan yakni Pancasila sebagai Dasar Ideologi Negara, UUD Tahun 1945 sebagai konstitusi, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) sebagai bentuk negara, dan Bhinneka tunggal Ika sebagai semboyan negara.

Pada hari Selasa yang cerah, 7 Mei 2024, aula SMK itu menjadi saksi bisu dari antusiasme ratusan siswa yang hadir dalam Seminar Empat Pilar Kebangsaan. Di atas panggung, Demer dengan penuh semangat menjelaskan bagaimana empat pilar itu bukan sekadar konsep, tetapi pedoman hidup yang relevan untuk menghadapi tantangan zaman.

Salah satu pilar yang disoroti adalah Pancasila, sebuah landasan kokoh bagi bangsa Indonesia. Gde Sumarjaya Linggih mengajak kita untuk mengingat bahwa Pancasila bukan hanya kata-kata dalam buku sejarah, tetapi sebuah falsafah hidup yang mencerminkan kearifan bangsa. Ia mengingatkan kita akan perjuangan Bung Karno dalam menegakkan Pancasila sebagai ideologi bangsa, sebuah perjuangan yang dimulai sejak 1 Juni 1945.

Tetapi Anggota Fraksi Golkar DPR RI itu tidak berhenti di situ. Dia memandang ke depan, ke tahun 2045, ketika Indonesia diharapkan menjadi negara Emas. “Kunci kesuksesan Indonesia terletak pada generasi muda yang berkarakter. Mereka tidak hanya perlu memahami sains dan teknologi digital, tetapi juga harus memegang teguh nilai-nilai kebangsaan yang terpatri dalam Empat Pilar Kebangsaan,” terangnya.

Sebagai anggota parlemen dan wakil rakyat yang sudah empat periode mengbadi di DPR RI, Gde Sumarjaya Linggih tidak hanya bicara, tetapi bertindak. Dia tidak hanya menyerukan perubahan, tetapi juga terlibat dalam membentuk masa depan bangsa.

Dengan semangatnya yang menginspirasi, ia memimpin gerakan untuk mempersiapkan generasi muda Indonesia menjadi penerus yang tangguh, yang akan mewarisi dan menghormati warisan bangsa, sambil tetap melangkah maju menuju masa depan yang gemilang.

Dalam sebuah pesan yang penuh semangat, wakil rakyat berlatar belakang pengusaha sukses dan mantan Ketua Umum Kadin Bali itu menegaskan pentingnya bagi anak-anak muda untuk tidak hanya fokus pada kemajuan teknologi dan digitalisasi di era digital saat ini, tetapi juga untuk memiliki pemahaman yang kuat tentang nilai-nilai kebangsaan yang terkandung dalam Empat Pilar Kebangsaan.

“Anak-anak muda, kita hidup di zaman di mana teknologi dan digitalisasi menjadi sangat penting. Tidak ada yang salah dengan menguasai hal-hal tersebut, bahkan sangat dianjurkan. Namun, jangan sampai kita lupa akan akar dan identitas kita sebagai bangsa Indonesia. Kita harus memahami dan menghargai nilai-nilai kebangsaan yang terwujud dalam Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika, UUD 1945, dan Negara Kesatuan Republik Indonesia,” bebernya.

Lebih lanjut, politisi senior Golkar asal Desa Tajun, Kecamatan Kubutambahan Kabupaten Bulelelng itu menyampaikan peran penting generasi muda sebagai embrio pembangunan dan calon pemimpin masa depan:

“Kalian, anak-anak muda, adalah embrio dari pembangunan bangsa ini. Kalian memiliki kekuatan dan potensi yang luar biasa untuk membawa perubahan positif. Namun, untuk menjadi pemimpin yang sesungguhnya, kalian harus memahami dan menerapkan nilai-nilai kebangsaan. Kalian adalah harapan kita untuk mewarisi dan melanjutkan perjuangan para pendahulu kita dalam membangun Indonesia yang maju dan bermartabat,” tuturnya.

Dengan kata-kata yang penuh inspirasi, wakil rakyat yang kembali terpilih di DPR RI untuk kelima kalinya itu mengingatkan generasi muda akan tanggung jawab mereka sebagai bagian dari sebuah bangsa yang besar. Dengan pemahaman yang mendalam tentang nilai-nilai kebangsaan, mereka akan menjadi pemimpin yang tangguh dan mampu membawa Indonesia menuju masa depan yang gemilang. (wid)