Jembrana (Metrobali.com)

 

Bupati Jembrana I Nengah Tamba didampingi Wakil Bupati I Gede Ngurah Patriana Krisna (Ipat) mengisi hari libur dengan blusukan ke perkebunan kakao milik masyarakat di Banjar Munduk Tumpeng, desa Berangbang, Kecamatan Negara, Sabtu (18/5/2024). Dengan mengendarai sepeda motor, Tamba Ipat menyusuri jalan ke pelosok perkebunan warga untuk melihat langsung tanaman maupun buah kakao yang dihasilkan oleh para petani.

Bupati Tamba dan wakilnya Ipat lebih memilih menggunakan sepeda motor mengingat medan yang cukup sempit sehingga lebih menelusuri jalan sambil menyapa warganya. Dengan blusukan langsung meninjau usaha perkebunan kakao warga juga bentuk komitmen dan konsistensi Jembrana menjaga produktivitas sektor hulu dan mengingat Jembrana dipilih pusat sebagai major project pemerintah pusat dalam bidang perkebunan kakao.

Dalam kunjungan ke perkebunan kakao ini, Bupati Tamba berkesempatan untuk memotivasi para petani kakao untuk terus berupaya meningkatkan jumlah serta kualitas kakao yang dihasilkan. Kemudian , wujud dukungan lainnya bagi petani, Pemkab Jembrana juga telah membantu dan memfasilitasi bibit tak kurang dari 350 ribu bibit baik dari APBD maupun fasilitasi pusat
“Melihat situasi kebun yang ada disini, saya berterima kasih kepada para petani sudah menanam kakao dengan cukup baik. Mudah-mudahan subak lain yang belum bisa kita kunjungi juga memiliki tanaman kakao yang baik,” ucapnya.

Pihaknya mengaku sejak lama sudah melihat potensi pertanian kakao Jembrana. Kualitas kakao Jembrana yang baik saat ini telah diakui baik oleh pasar domestik maupun pasar internasional dimana biji kakao Jembrana sudah sering dieksport ke sejumlah Negara.
“Sebelum saya menjadi Bupati, saya sudah melihat potensi kakao Jembrana sangat luar biasa. Dan begitu saya menjadi Bupati, saya bisa lebih dalam lagi dalam mengoptimalkan kakao Jembrana yang saat ini kualitasnya sudah sangat diakui,” sambungnya.

Salah satu upaya yang dilakukan Bupati Tamba dalam meningkatkan produk kakao Jembrana dengan melaksanakan kerjasama dengan pemerintah pusat untuk membangun pabrik pengolahan kakao menjadi sebuah produk yang siap dipasarkan. Tidak hanya produktivitas dihulu, nilai tambah sektor hilir juga terus diupayakan guna memberi nilai tambah bagi petani kakao maupun pelaku UMKM di Jembrana.
“Saya ingin memberikan nilai lebih dan kenyamanan bagi para petani kakao. Oleh karena itu, saya mengusulkan pembangunan pabrik pengolahan hilirisasi kakao yang bernama factory sharing atau rumah produksi bersama,” terangnya.

Rumah Produksi Bersama (RPB) di Jembrana yang diresmikan langsung Menteri Koperasi dan UKM (MenKopUKM) merupakan RPB pertama kali yang dibangun atau sebagai piloting di Jembrana. Pabrik ini telah berhasil memproduksi olahan cokelat dari kakao Jembrana yang sangat diterima oleh pasar.
“Pabrik atas bantuan pusat yang sudah diresmikan langsung oleh pak Menteri telah menghasilkan produk CoBaNa (Cokelat Jembrana Bahagia) yang sangat diterima oleh pasar sehingga cepat sekali terjual. Bahkan saat ini cukup kewalahan melayani pesanan, baik dari Jembrana, Nasional bahkan internasional,” ujar Bupati Tamba.

Keberhasilan Pemerintah Kabupaten Jembrana dalam mengembangkan kakao sebagai komoditi unggulan, baik dari sektor hulu maupun pengembangan di hilir mengantarkan Jembrana meraih sejumlah penghargaan.

Terbaru, Pemerintah Kabupaten Jembrana meraih penghargaan Public Sector Award dengan kategori Best Local Export Products dalam ajang CNN Indonesia Award 2024 pada Senin (13/5) yang diterima Bupati Tamba dengan disaksikan langsung Jaksa Agung Republik Indonesia, S.T Burhanudin.

Bupati Tamba berkomitmen menjadikan kakao sebagai produk unggulan. Tidak hanya berupa produk mentah, pihaknya ingin Jembrana punya produk olahan cokelat yang memiliki nilai jual yang lebih tinggi. “Kami menyiapkan anggaran untuk membeli seluruh hasil kakao petani Jembrana untuk selanjutnya kita olah. Kami ingin Kabupaten Jembrana juga bisa memproduksi cokelat yang siap untuk dinikmati,” pungkasnya. (Humas Jembrana)