Foto: Pertemuan pimpinan parpol anggota Koalisi NAWASENA dengan pimpinan DPC Partai Gerindra Kabupaten Klungkung.

Klungkung (Metrobali.com)-

Koalisi NAWASENA yang digawangi 6 partai politik (parpol) yakni Partai Golkar, PSI, Hanura, NasDem, Perindo, dan Demokrat ibarat menjadi “game changer” peta politik di Klungkung jelang Pilkada Klungkung 2024 ini.

Koalisi NAWASENA menjadi semakin seksi bagi para tokoh yang ingin maju sebagai Calon Bupati dan Calon Wakil Bupati Klungkung. Koalisi ini juga punya bargaining position dan bargaining power yang kuat di mata dua partai politik lain yang belum menentukan arah koalisi yakni PDI Perjuangan dan Gerindra.

Bahkan pimpinan parpol Koalisi NAWASENA ini sudah diundang khusus oleh DPC Partai Gerindra Klungkung pada Sabtu 18 Mei 2024 di Kantor DPC Partai Gerindra Klungkung dalam pertemuan yang dipimpin langsung Ketua DPC Partai Gerindra Klungkung Wayan Baru.

Ketua DPD Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kabupaten Klungkung I Dewa Gede Alit Saputra yang akrab disapa Dewa Kayonan saat dihubungi mengungkapkan mengenai isi dari pertemuan tersebut. Dewa Kayonan mengatakan, Koalisi NAWASENA diundang untuk silaturahmi. Sejak mulai terbentuk, NAWASENA langsung tancap gas sehingga dipandang oleh Gerindra perlu untuk bisa menjalin komunikasi.

Pertemuan ini juga disebutkan sebagai tindak lanjut dari pertemuan para ketua Parpol di tingkat provinsi yakni Ketua DPD Partai Gerindra Bali Made Muliawan Arya alias De Gadjah, Ketua DPD Partai Golkar Bali, Dr. I Nyoman Sugawa Korry, Ketua DPD Partai Demokrat Bali I Made Mudarta, Ketua DPW NasDem Bali Julie Sutrisno Laiskodat, dan Ketua DPW PSI Bali I Nengah Yasa Adi Susanto.

“Ini menindaklanjuti pertemuan para ketua Parpol yang dilakukan di tingkat provinsi. Sehingga diimplementasikan juga sampai ke daerah, termasuk mengundang NAWASENA yang terdiri dari 6 Parpol,” kata Dewa Kayonan.

 

Lebih lanjut Dewa Kayonan mengungkapkan, pertemuan antara Gerindra dengan NAWASENA membahas tentang kesepakatan koalisi di Klungkung, yang tentunya linier dengan koalisi di pusat. Dia menambahkan suasana pembicaraan sangat cair. Di satu sisi Dewa Kayonan menegaskan bahwa NAWASENA memiliki bargaining tersendiri untuk menangkap peluang-peluang kedepan. Kehadiran Koalisi NAWASENA ini sangat diperhitungkan dan sangat diapresiasi oleh Gerindra.

Gerindra sendiri belum memberikan penugasan atau rekomendasi resmi mengenai calon yang akan diusung. Namun, gerakan cepat dari NAWASENA cukup dihargai. Dewa Kayonan kemudian melihat adanya harapan ke depan, di mana peluang koalisi NAWASENA yang terdiri dari 6 partai politik dengan kekuatan 10 kursi bisa digabungkan dengan Gerindra yang berkekuatan 8 kursi, sehingga membentuk kekuatan yang luar biasa.

“Siapa tahu ada harapan kedepan, peluang koalisi NAWASENA dari 6 parpol yang berjumlah 10 kursi ini bisa digabungkan dengan Gerindra yang memiliki 8 kursi, sehingga menjadi kekuatan luar biasa,” ujarnya.

Dewa Kayonan menambahkan, Koalisi NAWASENA, sepakat untuk bersama-sama menentukan nama-nama untuk kemudian direkomendasikan sebagai Calon Bupati dan Calon Wakil Bupati Klungkung. Jadi jangan sampai ada calon yang melawan kotak kosong di Pilkada Klungkung November mendatang. Dewa Kayonan optimis NAWASENA akan menjadi poros tersendiri, selain juga sebagai Game Changer yang memiliki positioning bargaining yang kuat.

“Yang jelas Gerindra masih menunggu waktu, karena hasil pertemuan tadi akan disampaikan ke jenjang yang lebih tinggi, bagaimana sikap politiknya melihat keberadaan NAWASENA. Artinya politik itu kan dinamis karena kita sejatinya mencari yang terbaik dan adu strategi,” ujarnya.

Dewa Kayonan kembali menegaskan, NAWASENA tetap pada prinsipnya untuk membuka diri kepada siapa saja, termasuk Gerindra. Namun jika kedepannya ada kesepakatan mengenai apa yang menjadi tujuan dari NAWSENA, dan calon yang diusung memang sesuai dengan kriteria dari NAWASENA, koalisi ini bisa bergabung dengan Gerindra sehingga membentuk poros yang memiliki kekuatan luar biasa.

“Tetapi ketika ada beda pendapat tentang sosok kandidat yang diusung, disitulah akan diputuskan bahwa kita akan bersama-sama berjalan. Artinya kita bisa menjadi satu dan kita bisa menjadi lawan. Itu intinya,” pungkasnya.

Koalisi NAWASENA mempunyai kekuatan total 10 kursi legislatif dari total 30 kursi DPRD Klungkung hasil Pileg 2024. Rinciannya, Hanura 3 kursi, Golkar 3 kursi, NasDem 2 kursi, PSI 1 kursi, Perindo 1 kursi. Dengan terbentuknya koalisi ini masih ada dua parpol tersisa dengan kekuatan besar yang mampu mengusung calon sendiri karena sudah memenuhi syarat minimal 20 persen kursi legislatif yakni PDI Perjuangan dengan 12 kursi, Gerindra yang meraih 8 kursi. (wid)