Drone Gunung Agung
Gunung Agung.
Karangasem, (Metrobali.com) – ‎
Ratusan narapidana yang mendekam di Lapas Kelas IIB Karangasem dipindah ke Lapas Narkotika di Kabupaten Bangli. Pemindahan itu mengantisipasi erupsi Gunung Agung. Petugas Laps Kelas IIB Karangasem, Ganta menjelaskan, pemindahan ratusan narapidana itu dilakukan beberapa hari sejak status Gunung Agung dinaikkan dari siaga (level III) menjadi awas (level IV).
“Tanggal 26 September lalu sudah dipindahkan sementara ke Lapas Narkoba di Kabupaten Bangli,” kata Ganta ‎di Pos Pengamatan Gunung Api Agung di Desa Rendang, Kecamatan Rendang, Kabupaten Karangasem, Bali, Minggu 22 Oktober 2017.
Ia menjelaskan, jumlah napi yang yang mendekam di Lapas Kelas IIB Karangasem sebanyak 200 orang. Mereka kini berada di bawah pengawasan Lapas Narkoba Kabupaten Bangli. Tak hanya narapidana yang dipindahkan, Ganta mengaku seluruh petugas Lapas Kelas IIB Karangasem juga kini berkantor di Lapas Narkoba Kabupaten Bangli.
“Semua di Kota Karangasem itu instansi pemerintahan sudah dipindah, kecuali kepolisian. Kami juga sekarang berkantor di Lapas Narkoba Bangli,” tuturnya. Hal itu dilakukan mengantisipasi erupsi Gunung Agung. Mengacu pada letusan tahun 1963, Kota Karangasem memang tidak terdampak langsung letusan Gunung Agung. Namun, lahar dingin yang mengalir sepuluh hari setelah letusan membuat kota sempat terisolir. Bahkan, ketinggian lahar dingin sempat merobohkan beberapa bangunan di jantung Kota Karangasem tersebut. “Kalau terisolir nanti, pasokan logistik itu sulit masuk. Itu yang kami antisipasi,” tutupnya.‎ JAK-MB