Panusunan Siregar-Kepala BPS Kalteng-DeTAK (1)

Denpasar (Metrobali.com)-

Subsektor perikanan yang meliputi usaha penangkapan ikan dan budidaya perikanan andilnya terhadap pembentukan nilai tukar petani (NTP) Bali naik sebesar 0,39 persen dalam bulan April 2014.

“Peran sektor perikanan dalam pembentukan NTP pada bulan April 2014 sebesar 106,83 persen, naik 0,39 persen dari bulan sebelumnya yang tercatat 106,42 persen,” kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali, Panusunan Siregar di Denpasar, Minggu (11/5).

Ia mengatakan, kenaikan andil subsektor perikanan itu berkat naiknya indeks yang diterima petani (Lt) sebesar 0,65 persen lebih tinggi dibandingkan kenaikan indeks yang dibayar petani 0,26persen.

Kenaikan indeks yang diterima petani didorong oleh naiknya indeks pada kelompok penangkapan sebesar 0,97 persen. Kondisi itu diddorong oleh naiknya harga ikan lemuru sebesar 8,66 persen, layur (beladang) 6,54 persen dan sunglir 4,66 peren.

Panusunan Siregar menjelaskan, sementara pada kelompok budidaya terjadi kenaikan indeks harga sebesar 0,07 persen antara lain didorong oleh naiknya harga ikan lele sebesar 0,69 persen, bandeng 0,50 persen dan mas 0,24 persen.

Indeks yang dibayar petani mengalami kenaikan akibat naiknya indeks konsumsi rumah tangga sebesar 0,34 persen serta biaya produksi dan penambahan barang modal (BPPBM) 0,10 persen.

Panusunan Siregar menambahkan, subsektor perikanan merupakan salah satu dari lima komponen pembentukan NTP Bali. Dari lima komponen itu tiga di antaranya mengalami penurunan dan dua terjadi peningkatan.

Ketiga komponen yang mengalami penurunan selain subsektor peternakan juga subsektor perkebunan dan subsektor tanaman pangan.

Sedangkan dua komponen yang mengalami kenaikan selain subsektor perikanan juga subsektor hortikultura.

NTP Bali pada April 2014 sebesar 103.82 persen, turun 0,49 persen dibanding bulan sebelumnya yang mencapai 104,33 persen, ujar Panusunan Siregar. AN-MB